The Controversy of Iraq

The Controversy of Iraq Invasion – The world can’t forget about the damage caused by the US invasion of Iraq in 2003. The true reason behind the invasion remains a mystery until nowadays. The former of US president, George W Bush claimed that Iraq hides dangerous nuclear weapons which later on proven to be wrong. The effects and damages which are caused by the invasion are huge. Many people killed and died because of the invasion.

– The Reason behind the Invasion

The controversy of the Iraq invasion which is done by the US government under the lead of George W. Bush becomes a hot topic around the world, even hotter than the amount of bonus for online poker games winner in . Bush stated that Saddam Hussein and his reign have a nuclear weapon that can threaten the safety of the world. Therefore, the US needs to make sure to destroy it by doing the invasion of Iraq and kill the leader and its people.

In fact, Iraq doesn’t have such weapons just like George W. Bush said to the public. However, the massive destruction of the war made the country broken into pieces. Some people said that the reason said by Bush is only a diversion from the true reason behind the invasion. There is an opinion that Bush wants to give a serious warning to other countries against the United States.

Destroying the heart of Arab, Bush and his reign would like to send an important message to other countries that tried to rebel that they will experience the same thing just like happened to Iraq and its leader. Bush wants to make sure the position of America as the strong county in the world.

The Controversy of Iraq Invasion

– The Controversy

The decision to do the invasion of Iraq considers as the global controversy in history. The invasion gives a deep effect on the civilians who don’t understand why the US army destroyed their homeland. The war gives bad consequences for both countries where the economy life decrease and the cost of living go higher than expected.

The future of Iraq is not clear. The people live in traumatic life and scared. Moreover, when the world found out that the invasion is a big mistake ever done by the US government. The world denounced the decision of former president Bush and his people to make one of the worst wars in history.

The world can’t forget about the damage caused by the US invasion of Iraq in 2003. Bush stated that Saddam Hussein and his reign have a nuclear weapon that can threaten the safety of the world. In fact, Iraq doesn’t have such weapons just like George W. Bush said to the public. The decision to do the invasion of Iraq considers as the global controversy in the history.

Mau Bermain Di Slot RTP Tinggi ? Datang Saja Ke Situs Slot Online
Information

Mau Bermain Di Slot RTP Tinggi ? Datang Saja Ke Situs Slot Online

Mau Bermain Di Slot RTP Tinggi ? Datang Saja Ke Situs Slot OnlineKetika anda ingin bet dengan cara yang keren sudah pasti pilihannya adalah mendatangi salah satu situs yang tersedia di dunia maya. Itu artinya sobat harus lah gabung dengan cara registrasi. Tentu saja mendapatknan id akan memudahkan anda bertaruh kapan saja selama mungkin yang anda mau. Dan ada begitu banyak game seru mungkin juga anda tidak mau berhenti taruhan. Hanya saja modal anda harus cukup besar sebab tidak mungkin di setiap putaran anda menang terus. Bila sobat sering kalah, saldo habis top up lagi dan bermin judi jelas diperbolehkan. Situs slot online merupakan situs dimana anda akan senang bertaruh. Jelas lah di sistem ini ada berbagai jenis layanan super keren, jelas ada begitu banyak sekali hal yang bisa dinikmati untuk judi nyaman dan aman. Situs Slot Online Menyediakan Mekanisme Bet Sederhana Tapi Canggih Menarik sekali sih ketika bettnya berjalan di sistem online anda tidak akan menemukan kesulitan apapun sebab kecanggihan menyertai segala sisi yang ada. Contoh, daftar anggota saja hanya perlu waktu tidak lebih dari lima menit. Bila ngetiknya cepat, anda bisa menyelesaikan proses itu dua menit saja. Setelah itu, id anda dapatkan yang dengannya anda bisa login ke laman resmi bandar judi online. Setelah ada di sistem bet daring, tidak serta merta setelah kamu gabung bet bisa berjalan. Perlu adanya saldo dan itu dilakukan dengan cara mendepositkan uang. Mudah sekali sih bertaruh, dan ketika anda bet sebaiknya lah pilih dulu situs Tiptop108. Jangan sampai salah pilih sebab banyak mafia judi berkeliaran. Bisa saja kamu jadi korban salah satu dari penjahat yang ada di dunia maya. Tunggu apa lagi bro ? Sistem bertaruh di situs slot online sungguh tiada duanya. Anda boleh dong bertaruh seru dan aman, dan pastikan semua hal yang seharusnya anda jalankan. Banyak Peluang Main Game Slot Seru, Datang Saja ke Situs Slot Online Terbaik Game slot sudah pasti jadi salah satu yang populer. Ketika anda bet sebaiknya anda merasakan sesuatu yang dirancang canggih dan memberikan gameplay terbaik. Ada banyak dong game seru yang memang ada di situs slot online. Mungkin sekali anda bermain di salah satu game saja, dan ketika anda menang, payment dijalankan dengan sistem real time. Member menang, uangnya langsung masuk ke saldo akun. Seperti itu lah cara kerjanya. Mau Bermain Di Slot RTP Tinggi Apa saja game yang memang layak dimainkan Ketika Sobat Bet Online ? Tentu saja ada segitu banyak game seru. Memilih salah satu bukan lah perkara mudah. Semua game slot punya kelebihan dan tentu saja semua juga boleh dimainkan bermodalkan uang receh. Satu hal yang perlu anda perhatikan saat menentukan game slot yang akan dimainkan adalah pertama, anda harusnya pilih tema tertentu yang disukai. Contoh, anda suka tema klasik maka salah satu game yang bisa anda ambil adalah gates of Olympus. Ada juga game tema lucu seperti Candy Bonanza dan lain sebagainya. Satu lagi yang juga layak dipertimbangkan adalah rtp. Coba saja bet di rtp besar, siapa tau saja peluang menangmu lebih besa. Ada loh game slot yang rtpnya 98% seperti Bizon Blaze. Mainkan game serunya, dapatkan keseruan bermainnya dan siapkan mental anda untuk menerima hal yang mungkin tidak sesuai dengan rencana anda. Game yang memang seru adalah apa yang dicari oleh para penggila slot. Ada banyak pilihannya dan anda boleh saja memainkan semuanya dengan cara bergiliran. 1. Game Candy Bonanza, anda yang main di game seru ini jelas banget dipersilahkan online terus. Layanan game yang ada dalam 24 jam serta rtp lebih dari 85% jadi keunggulannya. 2. Sugar Rush, lagi-lagi anda diberikan tema gula dalam permainan slot. Ya, sepertinya tema ini menarik sekali dan tidak lah perlu rumit ketika anda dapatkan game Sugar Rush, yang diperlukan hanya lah langsung saja klik gamenya dan tekan spin untuk memulai. 3. Christmas Express, dengan kehadiran 97% rtp sepertinya ini akan jadi game yang super keren. Anda boleh dong terus bet di game ini karena turnamen serunya juga diselenggarakan. 4. Mental, mau bermain di game slot penuh dengan nuansa mistik ? Bila iya, sebaiknya anda cari game seru, anda silahkan saja bermain dengan puas pada mental. Klik provider yang menaunginya yang pasti ada di situs slot online terbaik. Anda boleh mainkan ini sepuasnya tanpa berhenti. 5. Gatot Kaca, ada permainan slot yang bertemakan Indonesia. Anda tentu saja penasaran seperti apa gamenya. Rtp lebih dari 80 persen pun diberikan oleh game seru ini. 6. TukTuk Thailand, satu lagi game yang bernuansakan asia Tenggara dan 90% rtp lebih ada di game ini. Tentu saja dengan sebesar itu anda akan diberikan kans menang yang katanya lebih ok. Coba saja dulu, rasakan seperti apa gamenya lalu komentar tentang apa yang sudah jadi kepercayaan para bettor. 7. Power of Odin, yang disebut game terbaik tentu saja game yang memang layak anda mainkan. Dan RTP besar akan jadi sesuatu yang spesial . Sudah pasti 85% lebih rtp dari game yang seru ini akan anda dapatkan. Ketujuh game itu hanya lah beberapa saja yang disebutkan. Tentu masih ada banyak yang lainnya yang tak kalah seru. Ada Wealth Inn, Cat Purry dan game slot berRTP besar yang lainnya.
Hal Seru yang Menanti Para Pemain Slot di Situs Judi Slot Gacor
Information

Hal Seru yang Menanti Para Pemain Slot di Situs Judi Slot Gacor

Hal Seru yang Menanti Para Pemain Slot di Situs Judi Slot Gacor Terpercaya Untuk bermain slot, sudah tidak ada lagi akses yang sulit dan merepotkan. Anda akan bisa menikmati kemudahan luar biasa dalam bermain slot dengan akses yang sudah ada dalam situs slot gacor online. Dengan akses yang ada saat ini, anda tidak akan lagi dipusingkan dan kerepotan mencari tempat untuk bermain judi slot tersebut. Dari dalam situs judi slot saja, judi slot sudah bisa anda mainkan. Hal seperti ini sudah pasti membawakan kemudahan yang begitu luar biasa untuk anda rasakan. Anda bisa lebih nyaman bermain slot dan tidak akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan uang dari judi yang ada. Dengan demikian, tidak ada hal yang akan menghambat dan mengurangi keseruan anda dalam berjudi slot online itu.

Bonus Hingga Ragam Game Slot yang Ada dalam Slot gacor Online

Bermain slot gacor online memang menarik sekali. Anda sudah begitu terbantu dengan akses online yang ada sehingga anda cukup memanfaatkan dan mengandalkan saja satu situs judi slot dan itu akan menjadi pengganti dari tempat judi. Anda bisa membuka situsnya dengan sangat mudah karena ini pun hanya perlu suatu browser saja dengan dukungan dari akses internet. Ini sama sekali tidak akan mengurangi keseruan dari bermain judi slot. Keseruan masih tetap akan bisa anda temukan dan tidak akan ada hal yang berkurang sama sekali dari judi slot yang ada. Anda masih akan tetap bermain slot dengan uang sebagai taruhannya. Tiap spin yang membuahkan kombo simbol pun akan tetap memberikan anda hadiah uang yang tentu saja tidak akan menjadi kerugian bagi anda. Karena itu, anda tidak perlu khawatir dengan urusan uang yang nantinya akan anda dapatkan. Namun, hal menarik lainnya masih bisa anda temukan dari dalam situs Gacor108.

Hal menarik itu akan hadir dalam bentuk bonus di situs slot online. Bila berbicara tentang bonus, ini akan mencakup bonus dalam dua jenis. Jenis bonus pertama adalah bonus yang bisa anda temukan dalam game slot. Tiap game slot bisa menyediakan bonus sebagai salah satu fitur permainannya. Bonus yang paling umum adalah bonus jackpot. Ini akan memberikan hadiah sangat besar yang mana angka jackpot ini akan terus meningkat hingga kemudian ada yang bisa mendapatkannya. Namun, memperoleh jackpot tidak selalu mudah. Bonus yang lebih mudah tentu saja adalah bonus free spin. Sebagian besar judi slot online mempunyai bonus free spin ini. Ada free spin yang bisa secara khusus dibeli dengan nilai tertentu. Ini pun bisa didapatkan dengan mengumpulkan simbol tertentu. Saat free spin didapatkan dalam game slot gacor, anda akan bisa melakukan spin tanpa mengurangi uang taruhan anda. Bonus lainnya yang ada adalah bonus dari situs slot online. Bonus ini cukup menarik dengan cara yang mudah dan ketentuan yang pasti sehingga tidak untung-untungan saja. Ditambah lagi, bonus ini hadir dalam banyak variasi dan hadiahnya adalah uang. Bonus itu mencakup:

1. Bonus new member yang bisa didapatkan oleh member yang baru saja bergabung di situs judi slot gacor.
2. Bonus referral yang bisa didapatkan ketika pemain slot mengundang orang lain untuk bergabung dan menjadi member serta bermain slot online.
3. Bonus deposit harian yang bisa diterima setiap hari selama pemain slot gacor melakukan deposit tiap harinya dengan jumlah minimal tertentu.

Adanya bonus itu tentu sangat menarik. Baik dari game slot ataupun dari situs slot itu semua menguntungkan. Untuk bonus dari situs slot gacor pun,, itu bisa didapatkan tidak hanya satu kali kecuali bonus new member dan itu akan memberikan hadiah berupa uang. Namun, itu semua tentu akan menjadi menarik dan seru ketika game slot yang ada di situs slot pun juga menarik. Untuk itu, situs slot membawakan beberapa game slot seru, seperti:

1. Sweet bonanza
Game slot gacor ini mudah dikenali dari temanya. Temanya sangat meriah dengan warna dan simbol yang justru identik dengan anak-anak.Namun, ini tentu saja bukan sekedar game biasa karena ini adalah game slot dengan RTP tinggi.

2. Crazy Bomber
Ini adalah game slot gacor dari Spadegaming. Game slot ini membawakan RTP yang tinggi mencapai 96%. Dari segi temanya, ini memagn menarik degan tema terkait dengan bom dan ledakan yang akan ditemukan baik dalam gambar, simbol, dan suara di game slotnya.

Hal Seru yang Menanti Para Pemain Slot di Situs Judi Slot Gacor

Judi Slot yang Terpercaya dan Keuntungan yang Diberikan

Dengan beragam keseruan dan keuntungan yang ada itu, tentu saja ada banyak daya tarik yang bisa ditemukan dari bermain slot gacor online. Selain itu, ada keuntungan lainnya yang akan diterima dan itu terkait layanan terpercaya yang dihadirkan di dalam situs slot online. Layanan terpercaya ini didukung dengan adanya lisensi resmi dari organisasi seperti PAGCOR. Lalu, ini didukung dengan game slot berkualitas yang berasal dari provider slot ternama di dunia.

Untuk urusan kualitas judinya, itu memang tidak perlu diragukan dan dipertanyakan. Situs slot gacor akan memberikan kualitas terbaik. Namun, hal penting lainnya ada hubunganya dengan kenyamanan anda dan pemain judi slot lainnya. Di situs slot terpercaya, anda akan nyaman dengan aksesnya yang mudah sekaligus lancar. Ditambah lagi, tidak akan anda temukan satupun tindakan berupa kecurangan dan penipuan. Judi slot berjalan dengan sangat fair. Dengan game slot yang juga berasal dari provider terbaik, sistem judinya akan selalu memberikan hasil simbol yang acak dan tidak ada manipulasi hasil dari judi slot yang ada.

Jika Anda Lupa: George W. Bush Adalah Penjahat Perang yang Mengerikan
Information

Jika Anda Lupa: George W. Bush Adalah Penjahat Perang yang Mengerikan

Jika Anda Lupa: George W. Bush Adalah Penjahat Perang yang Mengerikan – Dua puluh tahun yang lalu, pemerintahan Bush mengklaim bahwa Saddam Hussein, seorang diktator brutal, memiliki “senjata pemusnah massal” yang membenarkan invasi tidak hanya untuk menjaga keamanan orang di Amerika Serikat, tetapi seluruh dunia. Mereka berbohong . Tidak ada senjata pemusnah massal.

Jika Anda Lupa: George W. Bush Adalah Penjahat Perang yang Mengerikan

impeachbush – Pejabat pemerintahan Bush salah menggambarkan intelijen berulang kali untuk membenarkan invasi yang tidak perlu. Itu adalah keputusan yang menelan biaya ribuan anggota layanan AS dan tak terhitung warga Irak hidup mereka. Hari ini George W. Bush menjadi sasaran kampanye rehabilitasi yang menyimpang , yang berakar pada gagasan bahwa kritiknya terhadap kebohongan pemilihan Donald Trump menjadikannya semacam penyelamat demokrasi kita.

Baca Juga : Apa yang Sebenarnya Membawa Amerika ke Perang di Irak

Namun Bush dan Trump dan lebih mirip daripada tidak – dua presiden yang menggunakan kekuatan mereka untuk menimbulkan kerugian yang mengerikan di seluruh dunia, seringkali bertentangan dengan hukum domestik dan internasional, dan yang tidak menghadapi dampak yang berarti atas tindakan mereka. Kesamaan mereka menunjukkan cara sistem pemerintahan kita gagal memberikan pertanggungjawaban bagi para pemimpin yang membuat pilihan destruktif dengan cara kekerasan yang mereka miliki.

Meski sedikit dibicarakan oleh para pembela barunya, rekor buruk Bush mudah diingat. Gambar-gambar dari penjara Abu Ghraib yang terkenal itu masih mengerikan. Foto-foto tentara AS tersenyum di belakang orang Irak telanjang yang telah mereka tumpuk di atas satu sama lain seperti mayat, dan foto seorang tentara mengacungkan jempol ke kamera dan tersenyum sambil menjahit seorang tahanan yang telah digigit anjing, masih memuakkan. Hingga hari ini, tidak ada satu pun pejabat senior dalam pemerintahan Bush yang menciptakan budaya yang menyebabkan peristiwa ini dimintai pertanggungjawaban atas contoh penyiksaan dan pelecehan sadis ini.

Ada juga pembantaian Haditha, di mana Marinir AS mengeksekusi dua puluh empat warga Irak termasuk anak-anak, wanita, dan seorang pria di kursi roda dari jarak dekat, dan kemudian berusaha menutupi pelecehan tersebut. Dari Marinir yang terlibat, hanya satu yang diadili, dan setelah ditawari kesepakatan pembelaan, satu-satunya pertanggungjawabannya adalah kehilangan gelar dan penurunan gaji; orang lain yang terlibat telah dibatalkan tuduhannya. Sekali lagi, tidak ada pejabat senior yang pernah dianggap bertanggung jawab.

Bush dan para penasihatnya juga lolos dari pertanggungjawaban atas dampak kebijakan destruktif mereka di dalam negeri. Saya ingat pidatonya yang terkenal “Axis of Evil”, dan bagaimana pada hari-hari dan tahun-tahun sesudahnya semakin banyak orang memandang saya dengan curiga, bagaimana seorang anak yang bekerja dengan saya di penitipan setelah sekolah bertanya apakah saya seorang teroris hanya karena saya lahir di Iran. . Cerita saya tidak unik – jika ada, itu jinak. Proliferasi kejahatan kebencian dan diskriminasi anti-Arab dan anti-Muslim di bawah pemerintahan Bush telah didokumentasikan dengan baik .

Kurangnya pertanggungjawaban atas kebohongan, invasi yang tidak perlu, dan pelanggaran hak asasi manusia di Irak tidak hanya tercela secara moral hal itu masih merusak politik kita saat ini. Ketika Trump menjabat, dia memasuki sistem yang dirancang untuk memberi para pemimpin yang membuat keputusan bencana yang mengorbankan nyawa, membuat kita kurang aman, dan mengikis demokrasi kita dengan masa pensiun yang nyaman, dan dia bertindak sesuai dengan itu. Bekerja untuk memulihkan demokrasi kita tanpa mengatasi bahaya era Bush berarti mengabaikan komponen inti dari masalah tersebut.

Untuk mengatasi kerusakan yang diakibatkan oleh Perang Irak, kita perlu beralih dari pola pikir memberikan bantuan ke Irak menjadi memberikan reparasi. Langkah penting menuju akuntabilitas adalah reformasi reparatif dasar seperti melakukan pembayaran kepada keluarga orang yang terbunuh dan terluka oleh serangan udara AS dan memperbaiki sistem pemukiman kembali pengungsi kami yang rusak untuk memungkinkan orang yang terancam oleh interaksi mereka dengan pasukan AS untuk mendapatkan keselamatan.

Kita juga perlu mencabut Authorization for Use of Military Force (AUMF) tahun 2002 undang-undang yang mengesahkan invasi ke Irak yang tidak memiliki klausul matahari terbenam dan belum diubah dengan cara apa pun, bahkan setelah diketahui didasarkan pada kebohongan. .

Terakhir, kita harus lebih rajin menanyai politisi yang mengatakan bahwa kekerasan akan membuat kita aman. Hari ini, kerangka kebaikan versus kejahatan yang digunakan Bush untuk membenarkan invasi ke Irak muncul kembali dalam diskusi tentang China.

Sudah, kesetiaan anggota Kongres yang keturunan Asia-Amerika dipertanyakan . Selama beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan jelas kejahatan rasial terhadap orang Asia dan Asia Amerika , dan asumsi bahwa ancaman, atau aktualitas, kekerasan akan membuat negara kita aman.

Jika kita belajar sesuatu dari Perang Irak, jangan hanya mempertanyakan asumsi itu, tetapi langsung menolaknya, mengingat kerugian yang ditimbulkannya dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap keselamatan dan demokrasi kita.

Apa yang Sebenarnya Membawa Amerika ke Perang di Irak
Information

Apa yang Sebenarnya Membawa Amerika ke Perang di Irak

Apa yang Sebenarnya Membawa Amerika ke Perang di Irak – Di pentagon pada sore hari tanggal 9/11, saat api masih berkobar dan ambulans meraung, Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld kembali dari halaman yang dipenuhi asap ke kantornya.

Apa yang Sebenarnya Membawa Amerika ke Perang di Irak

impeachbush – Ajudan terdekatnya, Wakil Menteri Stephen Cambone, secara samar mencatat pemikiran sekretaris tentang Saddam Hussein dan Osama (atau Usama) bin Laden: “Pukul SH @ waktu yang sama; Tidak hanya UBL; kebutuhan target jangka pendek menjadi masif menyapu semuanya perlu melakukannya untuk mencapai sesuatu yang berguna.”

Baca Juga : Apakah Kita Siap Merehabilitasi Reputasi George W. Bush?

Presiden tidak setuju. Malam itu, ketika George W. Bush kembali ke Washington, perhatian utamanya adalah meyakinkan bangsa, menghilangkan penderitaannya, dan membangkitkan harapan. Diberitahu bahwa al-Qaeda kemungkinan besar bertanggung jawab atas serangan itu, dia tidak fokus pada Irak. Keesokan harinya, pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional, Rumsfeld dan Wakil Menteri Pertahanan Paul Wolfowitz menganjurkan tindakan terhadap Saddam Hussein.

Tanpa target yang baik di Afghanistan dan tidak ada rencana perang untuk mengusir Taliban, para pejabat Pertahanan mengira Irak mungkin menawarkan kesempatan terbaik untuk menunjukkan tekad dan ketahanan Amerika. Argumen mereka tidak beresonansi dengan siapa pun yang hadir.

Namun, pada malam berikutnya, Presiden Bush bertemu dengan pakar kontraterorismenya, Richard Clarke, dan beberapa pembantu lainnya di luar Situation Room di Gedung Putih. Menurut Clarke, presiden berkata , “Saya ingin Anda, secepat mungkin, meninjau kembali semuanya, semuanya. Lihat apakah Saddam melakukan ini. Lihat apakah dia terhubung dengan cara apa pun. Clarke berjanji dia akan tetapi bersikeras bahwa al-Qaeda, bukan Hussein, yang bertanggung jawab. Kemudian dia bergumam kepada asistennya, “Wolfowitz mendapatkannya.”

Tidak ada bukti nyata bahwa Wolfowitz berhasil sampai ke Bush. Presiden mungkin berbicara tentang menyerang Irak dalam percakapan dengan Perdana Menteri Inggris Tony Blair pada hari Jumat, 14 September. Tetapi ketika Wolfowitz mengangkat masalah itu lagi di Camp David selama akhir pekan, Bush menjelaskan bahwa menurutnya Hussein tidak terkait dengan 9/11, dan bahwa Afghanistan adalah prioritas No. 1. Wakil presidennya, penasihat keamanan nasional, dan direktur CIA semuanya setuju.

Keputusan Bush untuk menginvasi Irak bukanlah prasangka atau tak terelakkan. Itu bukan tentang demokrasi, dan itu bukan tentang minyak. Itu bukan tentang memperbaiki keputusan tahun 1991, ketika Amerika Serikat gagal menggulingkan Hussein, juga bukan tentang membalas upaya diktator untuk membunuh ayah Bush, George HW Bush, pada tahun 1993.

Sebaliknya, Bush dan para penasihatnya termotivasi oleh keprihatinan mereka dengan keamanan AS. Mereka sangat ingin menggagalkan kemungkinan serangan lain terhadap Amerika, dan mereka bertekad untuk menyita kemampuan Hussein menggunakan senjata pemusnah massal untuk memeriksa pelaksanaan kekuatan Amerika di masa depan di Timur Tengah.

Bush memutuskan untuk menginvasi Irak hanya setelah berbulan-bulan mengalami kecemasan yang tinggi, periode di mana para pejabat yang bekerja keras, jika terlalu bersemangat, mencoba mengurai intelijen yang tidak lengkap dan tidak dapat diandalkan. Ketakutan mereka yang berlebihan terhadap Irak diimbangi dengan keasyikan yang berlebihan dengan kekuatan Amerika. Dan mereka terkesima, setelah pengungkapan mengejutkan tentang kerentanan yang tak terbayangkan pada 9/11, oleh perasaan bahwa kredibilitas bangsa sedang terkikis.

Dalam pidato kunci bush selama minggu pertama setelah 9/11, dia tidak memikirkan Irak. Ketika wartawan bertanya kepada presiden apakah dia memiliki pesan khusus untuk Saddam Hussein, Bush berbicara secara umum: “Siapa pun yang melindungi teroris perlu takut pada Amerika Serikat… Pesan untuk setiap negara adalah, akan ada kampanye melawan aktivitas teroris, kampanye di seluruh dunia. .” Ketika Jenderal Tommy Franks, komandan pasukan AS di Timur Tengah, menyarankan kepada Bush agar mereka memulai perencanaan militer melawan Irak, presiden melarangnya.

Rumsfeld dan penasihat utamanya tetap lebih peduli tentang Irak sebuah rezim, tulis Wakil Menteri Pertahanan Douglas Feith pada 18 September, “yang terlibat dan mendukung terorisme dan sebaliknya mengancam kepentingan vital AS.” Tetapi bahkan mereka tidak menganjurkan invasi skala penuh.

Sebaliknya, Wolfowitz lebih suka menyemai pemberontakan Syiah di selatan, mendirikan kantong atau zona pembebasan untuk mengatur pemerintahan sementara, dan menyangkal kendali Hussein atas minyak di wilayah itu. “Jika kita mampu melakukan perlawanan Afghanistan melawan Soviet,” kata Wolfowitz kepada saya, “kita dapat melakukan perlawanan Arab.”

Bush tidak sepenuhnya tidak simpatik dengan pendekatan ini, tetapi baik Rumsfeld maupun Wolfowitz tidak dapat membujuknya untuk mengalihkan perhatiannya dari Afghanistan dan Perang Melawan Teror yang lebih luas. Wolfowitz tunduk pada prioritas Bush, yang pada akhirnya membantu menyusun strategi yang menggulingkan Taliban di Afghanistan. Tapi dia, Feith, dan rekan sipil mereka di Pentagon tidak melepaskan ide perubahan rezim di Irak. Mereka marah dengan sikap sombong Hussein atas serangan 9/11. Dan mereka yakin bahwa dia berbahaya.

Perhatian Bush tidak tertuju ke Irak sampai musim gugur, setelah spora antraks beredar melalui surat AS, membunuh beberapa pekerja pos, dan muncul di gedung kantor Senat dan di fasilitas yang menangani surat Gedung Putih. Pada 18 Oktober, sensor di dalam Gedung Putih memberi tahu staf tentang adanya racun yang mematikan; itu adalah alarm palsu, tetapi meningkatkan kekhawatiran tentang serangan dengan senjata biologis atau kimia.

Bush dan para penasihatnya terganggu oleh apa yang mereka pikir mereka ketahui tentang Irak, meskipun sulit untuk menilai niat dan kemampuan Hussein. Diktator Irak telah mengusir inspektur internasional pada tahun 1998, membuat CIA tidak dapat mengumpulkan informasi.

Tetapi para analis yakin bahwa Hussein tidak dapat dipercaya untuk menghancurkan semua senjata pemusnah massal yang dia miliki sebelumnya. Kecurigaan mereka diperkuat ketika seorang pembelot Irak mengklaim bahwa Irak telah mendirikan pabrik produksi senjata biologis bergerak dan sekarang memiliki “kemampuan yang melampaui era sebelum Perang Teluk”.

Michael Morell, pengarah CIA presiden, bersikeras kepada saya bahwa seseorang yang memeriksa kembali bukti yang tersedia pada saat itu masih akan menyimpulkan bahwa Hussein “memiliki kemampuan senjata kimia, bahwa dia memiliki persediaan senjata kimia, bahwa dia memiliki kemampuan produksi senjata biologis. , dan dia memulai kembali program nuklir.

Hari ini Anda akan sampai pada penilaian itu berdasarkan apa yang ada di meja itu. Tapi apa yang ada di atas meja, kata Morell kepada saya, tidak langsung dan mencurigakan, sebagian besar berasal dari musuh rezim Kurdi Irak. Morell mengakui bahwa dia seharusnya berkata, “Mr. Presiden, inilah yang kami pikirkan … Tapi yang benar-benar perlu Anda ketahui adalah bahwa kami memiliki kepercayaan yang rendah pada penilaian itu dan inilah alasannya. Sebaliknya, Morell memberi tahu presiden bahwa Hussein “memiliki program senjata kimia. Dia memiliki kemampuan produksi senjata biologis.”

Bush dan penasihat utamanya cenderung berpikir bahwa Hussein memiliki senjata pemusnah massal. Ini benar tidak hanya untuk para elang di pemerintahan. Sekretaris Negara Colin Powell dan Penasihat Keamanan Nasional Condoleezza Rice percaya bahwa Hussein memiliki WMD. Begitu pula analis Departemen Luar Negeri dan rekan mereka di CIA dan di Badan Keamanan Nasional.

Mereka tidak setuju tentang tujuan tabung aluminium dan tentang perolehan uranium yellowcake Irak, dan mereka sadar bahwa Hussein akan membutuhkan lima hingga tujuh tahun untuk mengembangkan senjata nuklir setelah rezim mulai mengerjakannya lagi. Namun demikian, mereka mengira mereka tahu bahwa Irak memiliki senjata biologi dan kimia, atau dapat mengembangkannya dengan cepat, dan bahwa Hussein bercita-cita untuk menyusun kembali program nuklir.

Mitra intelijen asing setuju. Tony Blair dan penasihatnya yang paling tepercaya merasakan hal yang sama. Tidak ada yang memberi tahu Bush bahwa Hussein tidak memiliki WMD.

Hussein sangat terhambat oleh sanksi dan kehadiran inspektur. Tapi sekarang inspektur sudah tidak ada, dan sanksi sudah hilang. Teka-teki yang dihadapi para pembuat kebijakan AS adalah bagaimana menahan Hussein jika rezim sanksi berakhir dan jika pemantau PBB tidak kembali. “Saya tidak khawatir tentang apa yang akan dia lakukan pada tahun 2001,” kata Wolfowitz kepada saya. “Saya khawatir tentang apa yang akan dia lakukan pada tahun 2010 jika penahanan yang ada … runtuh.”

Hussein tidak berbuat banyak untuk menghilangkan ketakutan Amerika. Dia menggunakan pendapatan minyaknya untuk meningkatkan dukungan dari Prancis, China, dan Rusia untuk mengakhiri sanksi PBB. Dia tidak berhenti memberikan dukungan untuk kegiatan teroris di Kuwait dan Arab Saudi, beberapa di antaranya menargetkan pekerja bantuan Amerika. Dan laporan tentang represi yang meluas di Irak terus berlanjut.

Pada saat yang sama, Hussein menginvestasikan cadangan keuangannya yang semakin besar untuk memperkuat kompleks industri militer Irak dan memperoleh bahan yang dapat digunakan untuk senjata kimia dan biologi. Menurut intelijen Inggris, Irak masih menyembunyikan informasi tentang 31.000 amunisi kimia, 4.000 ton bahan kimia yang dapat digunakan untuk senjata, dan bahan dalam jumlah besar yang dapat digunakan untuk produksi senjata biologis.

Penilaian semacam itu diadakan selama musim dingin. “Irak terus mengejar program WMD-nya,” simpul Komite Intelijen Gabungan Inggris pada Februari 2002. “Jika belum melakukannya, Irak dapat memproduksi agen perang biologis dalam jumlah yang signifikan dalam beberapa hari dan agen perang kimia dalam beberapa minggu setelah keputusan untuk lakukan itu.”

“Saya tidak ragu kita perlu berurusan dengan Saddam,” tulis Blair kepada Bush pada musim gugur 2001. Tapi jika kita “menghantam Irak sekarang,” Blair memperingatkan, “kita akan kehilangan dunia Arab, Rusia, mungkin setengahnya. Uni Eropa dan ketakutan saya adalah dampaknya terhadap Pakistan.” Jauh lebih baik untuk berunding secara diam-diam dan menghindari debat publik “sampai kita tahu persis apa yang ingin kita lakukan; dan bagaimana kita bisa melakukannya.” Bush setuju.

Apakah Kita Siap Merehabilitasi Reputasi George W. Bush?
Information

Apakah Kita Siap Merehabilitasi Reputasi George W. Bush?

Apakah Kita Siap Merehabilitasi Reputasi George W. Bush?Perpustakaan dan Museum Kepresidenan George W. Bush dibuka tujuh tahun lalu dan berlabuh di sudut tenggara kampus di Southern Methodist University, tempat saya mengajar sejarah. Pada akhir November 2016, saya melakukan tur ke fasilitas tersebut bersama lima teman kuliah yang sedang berkunjung dari Pantai Timur. Pemilihan presiden baru-baru ini sangat kami pikirkan saat kami berjalan-jalan di gedung, merenungkan berbagai artefak dari dua masa jabatan Bush.

Apakah Kita Siap Merehabilitasi Reputasi George W. Bush?

impeachbush – Meskipun kami bukan penggemar kepresidenannya, salah satu teman saya takut, seperti semua orang di kelompok kami, terhadap pemerintahan Trump matanya berkaca-kaca saat merenungkan kecintaan Bush yang nyata pada negara. Setelah kira-kira satu jam, dengan perhentian wajib untuk berfoto di replika Museum Oval Office yang berukuran penuh dan ditata dengan sempurna, kami pergi dengan suasana murung.

Seperti halnya dengan teman-teman saya dan saya, kekacauan beberapa tahun terakhir telah menyebabkan beberapa pencela Bush merevisi penilaian mereka terhadap W dan warisannya. Sejarawan Princeton Sean Wilentz, misalnya, tidak lagi menganggapnya sebagai calon presiden modern yang paling mungkin untuk presiden terburuk dalam sejarah AS .

Baca Juga : Keterlibatan George HW Bush Dalam Pembantaian “Jalan Raya Kematian” Tahun 1991

Mantan pemimpin mayoritas Senat Harry Reid, yang pernah menjadi musuh Bush, mengaku kepada seorang jurnalis awal tahun ini bahwa dia sering mendapati dirinya berpikir, “’Nak, kuharap Bush ada di sini sekarang.’ Dia adalah seorang patriot. Saya tidak setuju dengannya. Tapi dia adalah seseorang yang bisa diajak bicara, bercanda, memiliki kepribadian yang baik.” Dan banyak yang mencatat kesopanan tulus yang ditunjukkan Bushselama pidatonya yang singkat namun mengharukan pada pemakaman baru-baru ini untuk Anggota Kongres John Lewis — yang menolak menghadiri pelantikan Bush sebagai protes atas pemilihan tahun 2000 yang diperebutkan.

Administrasi bencana Donald J. Trump telah memberi keluarga Bush kesempatan untuk memanfaatkan nostalgia yang mulai tumbuh ini. Sepasang buku terbaru oleh mendiang ibu W dan putrinya menegaskan kembali reputasi klan untuk keanggunan dan pelayanan publik, secara implisit menunjukkan bahwa George W. Bush, anggota keluarga paling menonjol yang masih hidup, harus dianggap sebagai pewaris etos itu. Namun upaya untuk membangun kembali merek yang pernah dihargai ini bukannya tanpa perlawanan. Dua jilid lainnya serta sebuah film dokumenter PBS baru-baru ini bersikeras untuk mengingatkan kita akan keterbatasan dan kegagalan W yang menyedihkan, memberikan bukti mengapa dia meninggalkan jabatannya sebagai salah satu presiden paling tidak populer di era kontemporer.

Pada saat yang sama, keluarga, di bidang politik, berjuang untuk mempertahankan relevansinya, yang bisa dibilang mencapai puncaknya selama masa kepresidenan ayah W. George H. W. Bush yang relatif sentris adalah seorang eksekutif terampil yang dengan cakap mengawasi jatuhnya kekaisaran Soviet, bertindak tegas dalam membela Kuwait melawan invasi Saddam Hussein, dan melihat melalui kebijakan domestik substantif seperti pembersihan krisis simpan pinjam dan reformasi imigrasi yang komprehensif.

Namun hari ini, profil politik keluarga Bush telah mencapai titik terendah: Jeb Bush menghilang dari mata publik tak lama setelah kegagalannya pada tahun 2016 untuk Gedung Putih. George P. Bush hampir tidak membakar dunia sebagai komisaris tanah Texas. Dan musim semi yang lalu, Pierce Bush yang sebagian besar tidak dikenal mengajukan tawaran untuk kursi kongres di pinggiran kota Houston dengan cara yang sangat kehilangan gravitasi atau tujuan sehingga orang tidak bisa tidak bertanya-tanya apakah keluarga itu dalam bahaya berubah menjadi parodi dari dirinya sendiri. . Singkatnya, merehabilitasi merek dagang keluarga Bush mungkin merupakan misi yang tidak mudah dicapai.

Apa yang paling dirindukan sebagian orang tentang presiden keempat puluh tiga itu, tampaknya, adalah kesopanannya. George W. Bush datang dengan jujur, mengingat lingkungan WASP-y New England di mana dia dilahirkan dan yang dibawa oleh orang tuanya ketika mereka pindah ke Midland selama masa kanak-kanak W. The Bushes telah lama memproyeksikan aura bangsawan mewajibkan, mengesampingkan, mungkin, dalam keyakinannya yang sombong bahwa orang yang “tepat” harus membuat keputusan untuk kita semua, tetapi tetap berakar pada komitmen tulus untuk perbuatan baik.

Mutiara Kebijaksanaan: Nasihat Kecil (Itu Bermanfaat)(Dua Belas Buku) mencantumkan mendiang Barbara Bush sebagai penulisnya tetapi dikumpulkan oleh Jean Becker, yang menjabat sebagai wakil sekretaris pers Ny. Bush dan kemudian sebagai kepala staf Bush père selama pasca-kepresidenannya. Itu dengan rapi merangkum etos darah biru yang memudar ini, menampilkan atributnya yang terpuji dan disesalkan.

Sebagian besar buku ini ringan, terutama pepatah yang mengatur pengelolaan generasi muda. Saat mengemudi: “Jangan pinjamkan mobil Anda kepada siapa pun yang Anda lahirkan atau keturunannya.” Tentang remaja: “Hati-hati mengkritik pakaian mereka. Apa yang mereka ubah menjadi lebih ketat dan lebih pendek dari apa yang Anda buat mereka lepas landas. Namun prinsip inti dalam Mutiara Kebijaksanaanmengedepankan pengekangan sopan yang ingin ditanamkan Ny. Bush pada keturunannya.

Dalam pengertian ini, kadang-kadang terbaca seperti teguran keras terhadap Donald Trump. Tentang kekayaan: “Jangan bicara tentang uang memiliki atau tidak memilikinya. Itu memalukan bagi orang lain dan terus terang sangat vulgar.” Tentang kesopanan: “Jangan membual. Jangan membunyikan klakson Anda sendiri terlalu keras. Jangan bicara seperti orang besar.” Tentang persahabatan: “Tolok ukur kesuksesan Anda yang paling penting adalah bagaimana Anda memperlakukan orang lain.” Tampaknya tidak mungkin Fred dan Mary Anne Trump menghujani anak-anak mereka dengan kata-kata mutiara yang serupa.

Keterlibatan George HW Bush Dalam Pembantaian “Jalan Raya Kematian” Tahun 1991
Information

Keterlibatan George HW Bush Dalam Pembantaian “Jalan Raya Kematian” Tahun 1991

Keterlibatan George HW Bush Dalam Pembantaian “Jalan Raya Kematian” Tahun 1991 – Seorang “negarawan” dan “pahlawan Amerika”? Sungguh bohong! Ketika George HW Bush menjadi presiden, dia memerintahkan pembantaian tentara Irak setelah gencatan senjata pada tahun 1991, dan setelah dia menjanjikan mereka jalan keluar yang aman dari Kuwait. Artikel ini, yang menjadi viral setelah perang, mengungkap Bush sebagai pembunuh massal dan penjahat perang, yang terlibat langsung dalam “Jalan Raya Kematian”.

Keterlibatan George HW Bush Dalam Pembantaian “Jalan Raya Kematian” Tahun 1991

impeachbush – Dia adalah “pahlawan” hanya untuk Big Oil dan kerajaan keuangan Wall Street. Akun ini dikumpulkan oleh penulis dan disajikan olehnya di pengadilan yang memeriksa kejahatan perang AS. Itu masih dikutip di seluruh dunia pada peringatan perang ini. Saya ingin memberikan kesaksian tentang apa yang disebut “jalan raya kematian.” Ini adalah dua jalan raya Kuwait, berserakan dengan sisa-sisa 2.000 kendaraan militer Irak yang hancur, dan tubuh puluhan ribu tentara Irak yang hangus dan terpotong-potong, yang menarik diri dari Kuwait pada tanggal 26 dan 27 Februari 1991 sesuai dengan resolusi PBB.

Baca Juga : Sejarah Singkat Segala Sesuatu Yang Terjadi Karena Ketidakamanan George HW Bush

Pesawat AS menjebak konvoi panjang dengan melumpuhkan kendaraan di depan, dan di belakang, dan kemudian menabrak kemacetan lalu lintas selama berjam-jam. “Rasanya seperti menembak ikan di dalam tong,” kata seorang pilot AS. Kengerian masih ada untuk dilihat. Di jalan raya pedalaman ke Basra bermil-mil kendaraan yang terbakar, hancur, hancur dari setiap deskripsi tank, mobil lapis baja, truk, mobil, truk pemadam kebakaran, menurut majalah Time 18 Maret 1991.

Di sepanjang enam puluh mil jalan raya pesisir, unit militer Irak duduk dalam posisi yang mengerikan, kerangka kendaraan dan manusia yang hangus, hitam dan mengerikan di bawah matahari, kata Los Angeles Times tanggal 11 Maret 1991.

Sementara 450 orang selamat dari pengeboman jalan darat untuk menyerah, tidak demikian halnya dengan jalan pesisir sepanjang 60 mil. Di sana selama 60 mil setiap kendaraan diberondong atau dibom, setiap kaca depan hancur, setiap tangki dibakar, setiap truk penuh dengan pecahan peluru.

Tidak ada korban selamat yang diketahui atau kemungkinan besar. Kabin truk dibom sedemikian rupa sehingga didorong ke tanah, dan tidak mungkin untuk melihat apakah itu mengandung driver atau tidak. Kaca depan meleleh, dan tank besar direduksi menjadi pecahan peluru.

“Bahkan di Vietnam saya tidak melihat hal seperti ini. Menyedihkan,” kata Mayor Bob Nugent, seorang perwira intelijen Angkatan Darat. Pembantaian sepihak ini, pembunuhan massal rasis terhadap orang-orang Arab, terjadi ketika juru bicara Gedung Putih Marlin Fitzwater berjanji bahwa AS dan mitra koalisinya tidak akan menyerang pasukan Irak yang meninggalkan Kuwait. Ini tentunya salah satu kejahatan perang paling keji dalam sejarah kontemporer.

Pasukan Irak tidak diusir dari Kuwait oleh pasukan AS seperti yang dipertahankan pemerintahan Bush. Mereka tidak mundur untuk berkumpul kembali dan bertarung lagi. Faktanya, mereka menarik diri, mereka pulang, menanggapi perintah yang dikeluarkan oleh Baghdad, mengumumkan bahwa mereka mematuhi Resolusi 660 dan meninggalkan Kuwait.

Pada pukul 17:35 (Waktu Standar Timur) radio Baghdad mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri Irak telah menerima proposal gencatan senjata Soviet dan telah mengeluarkan perintah bagi semua pasukan Irak untuk mundur ke posisi yang dipegang sebelum 2 Agustus 1990 sesuai dengan Resolusi PBB 660 Presiden Bush segera menanggapi dari Gedung Putih dengan mengatakan (melalui juru bicara Marlin Fitzwater) bahwa “tidak ada bukti yang menunjukkan penarikan tentara Irak. Nyatanya, unit Irak terus berperang.

Kami terus menuntut perang. ” Keesokan harinya, 26 Februari 1991, Saddam Hussein mengumumkan di radio Baghdad bahwa pasukan Irak memang mulai mundur dari Kuwait dan penarikan akan selesai hari itu. Sekali lagi, Bush bereaksi, menyebut pengumuman Hussein sebagai “kemarahan” dan “tipuan yang kejam”. Saksi mata Kuwait bersaksi bahwa penarikan dimulai pada sore hari tanggal 26 Februari 1991 dan radio Baghdad mengumumkan pada pukul 02.00 (waktu setempat) pagi itu bahwa pemerintah telah memerintahkan semua pasukan untuk mundur.

Pembantaian penarikan tentara Irak melanggar Konvensi Jenewa 1949, Pasal Umum III, yang melarang pembunuhan tentara yang tidak berperang. Titik pertikaian melibatkan klaim pemerintahan Bush bahwa pasukan Irak mundur untuk berkumpul kembali dan bertempur lagi. Klaim semacam itu adalah satu-satunya cara agar pembantaian yang terjadi dapat dianggap sah menurut hukum internasional.

Namun nyatanya klaim tersebut salah dan jelas demikian. Pasukan menarik diri dan melepaskan diri dari pertempuran di bawah perintah langsung dari Bagdad bahwa perang telah berakhir dan bahwa Irak telah mundur dan akan sepenuhnya mematuhi resolusi PBB. Menyerang tentara yang kembali ke rumah dalam keadaan seperti ini adalah kejahatan perang.

Irak menerima Resolusi PBB 660 dan menawarkan untuk menarik diri dari Kuwait melalui mediasi Soviet pada 21 Februari 1991. Sebuah pernyataan yang dibuat oleh George Bush pada 27 Februari 1991, bahwa tidak ada seperempat yang akan diberikan kepada tentara Irak yang tersisa, bahkan melanggar Manual Lapangan AS tahun 1956 .

Konvensi Den Haag 1907 yang mengatur perang darat juga melarang pernyataan bahwa tidak ada seperempat yang akan diberikan kepada tentara yang mundur. Pada tanggal 26 Februari 199 I, pengiriman berikut diajukan dari geladak USS Ranger, di bawah garis Randall Richard dari Providence Journal:

“Serangan udara terhadap pasukan Irak yang mundur dari Kuwait diluncurkan dengan sangat tergesa-gesa dari kapal induk ini hari ini sehingga pilot mengatakan bahwa mereka mengambil bom apa pun yang kebetulan berada paling dekat dengan dek penerbangan. Para kru, yang mengerjakan alunan tema Lone Ranger, sering melewatkan proyektil pilihan karena terlalu lama loadingnya.

Reporter New York Times Maureen Dowd menulis, “Dengan pemimpin Irak menghadapi kekalahan militer, Tuan Bush memutuskan bahwa dia lebih suka berjudi pada perang darat yang penuh kekerasan dan berpotensi tidak populer daripada mengambil risiko alternatif: penyelesaian yang tidak sempurna yang dibuat oleh Soviet dan Irak itu opini dunia mungkin menerima sebagai hal yang dapat ditoleransi.” Singkatnya, alih-alih menerima tawaran Irak untuk menyerah dan meninggalkan medan pertempuran, Bush dan ahli strategi militer AS memutuskan untuk membunuh sebanyak mungkin orang Irak selama kesempatan itu masih ada.

Sebuah artikel Newsweek tentang Norman Schwarzkopt, berjudul “A Soldier of Conscience” (11 Maret 1991), mengatakan bahwa sebelum perang darat, sang jenderal hanya khawatir tentang “Berapa lama dunia akan berdiri dan menyaksikan Amerika Serikat menggempur neraka hidup. keluar dari Irak tanpa berkata, ‘Tunggu sebentar cukup sudah. ‘ Dia [Schwarzkopf] sangat ingin mengirim pasukan darat untuk menyelesaikan pekerjaan. Dalih pemusnahan besar-besaran tentara Irak adalah keinginan AS untuk menghancurkan peralatan Irak.

Namun kenyataannya, rencananya adalah untuk mencegah tentara Irak mundur sama sekali. Powell berkomentar bahkan sebelum dimulainya perang bahwa tentara Irak tahu bahwa mereka telah dikirim ke Kuwait untuk mati. Rick Atkinson dari Washington Post beralasan bahwa “jerat telah diperketat” di sekitar pasukan Irak dengan sangat efektif sehingga “melarikan diri tidak mungkin” (27 Februari 1991). Apa yang dimaksud dengan semua ini bukanlah perang tetapi pembantaian.

Ada juga indikasi bahwa beberapa dari mereka yang dibom selama penarikan itu adalah warga sipil Palestina dan Irak. Menurut majalah Time tanggal 18 Maret 1991, tidak hanya kendaraan militer, tetapi juga mobil, bus, dan truk. Dalam banyak kasus, mobil penuh dengan keluarga Palestina dan semua harta benda mereka. Akun pers AS mencoba membuat penemuan barang-barang rumah tangga yang dibakar dan dibom tampak seolah-olah pasukan Irak bahkan pada saat-saat terakhir ini menjarah Kuwait. Serangan terhadap warga sipil secara khusus dilarang oleh Persetujuan Jenewa dan Konvensi 1977.

Bagaimana itu benar-benar terjadi? Pada 26 Februari 1991 Irak telah mengumumkan bahwa mereka mematuhi proposal Soviet, dan pasukannya akan mundur dari Kuwait. Menurut saksi mata Kuwait, dikutip dalam Washington Post 11 Maret 1991, penarikan dimulai di dua jalan raya, dan berjalan lancar pada malam hari. Menjelang tengah malam, pengeboman AS pertama dimulai.

Ratusan warga Irak melompat dari mobil dan truk mereka, mencari perlindungan. Pilot AS mengambil bom apa pun yang kebetulan berada di dekat dek penerbangan, dari bom curah hingga bom seberat 500 pon. Bisakah Anda bayangkan itu di mobil atau truk? Pasukan AS terus menjatuhkan bom di konvoi sampai semua manusia terbunuh. Begitu banyak jet yang mengerumuni jalan pedalaman sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas udara, dan pengendali udara tempur khawatir akan terjadi tabrakan di udara.

Para korban tidak memberikan perlawanan. Mereka tidak didorong mundur dalam pertempuran sengit, atau mencoba berkumpul kembali untuk bergabung dalam pertempuran lain. Mereka hanya duduk bebek, menurut Komandan Frank Swiggert, pemimpin Skuadron Bom Ranger. Menurut sebuah artikel di Washington Post tanggal 11 Maret 1991, dengan tajuk “US Scrambles to Shape View of Highway of Death,” pemerintah AS kemudian bersekongkol dan bahkan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menyembunyikan kejahatan perang ini dari orang-orang di negara ini dan Dunia.

Apa yang dilakukan pemerintah AS menjadi fokus kampanye kehumasan yang dikelola oleh Komando Pusat AS di Riyad, menurut edisi yang sama dari Washington Post. Garis khasnya adalah bahwa konvoi terlibat dalam “pertempuran tank klasik”, seolah-olah menunjukkan bahwa pasukan Irak mencoba melawan atau bahkan memiliki kesempatan untuk melawan.

The Washington Post mengatakan bahwa perwira senior Komando Pusat AS di Riyad menjadi khawatir bahwa yang mereka lihat adalah persepsi publik yang berkembang bahwa pasukan Irak meninggalkan Kuwait secara sukarela, dan bahwa pilot AS membom mereka tanpa ampun, yang merupakan kebenaran. Jadi pemerintah AS, kata The Post, mengecilkan bukti bahwa pasukan Irak benar-benar meninggalkan Kuwait.

Komandan lapangan AS memberi media gambar yang dibuat dengan hati-hati dan tidak akurat tentang peristiwa yang berubah dengan cepat. Idenya adalah untuk menggambarkan penarikan yang diklaim Irak sebagai retret pertempuran yang diperlukan oleh tekanan militer sekutu yang berat. Ingat ketika Bush datang ke Rose Garden dan mengatakan bahwa dia tidak akan menerima penarikan Saddam Hussein? Itu juga bagian dari itu, dan Bush terlibat dalam penyamaran ini. Pernyataan Bush segera diikuti oleh pengarahan militer yang disiarkan televisi dari Arab Saudi untuk menjelaskan bahwa pasukan Irak tidak ditarik tetapi didorong dari medan perang.

Nyatanya, puluhan ribu tentara Irak di sekitar Kuwait mulai mundur lebih dari tiga puluh enam jam sebelum pasukan sekutu mencapai ibu kota, Kota Kuwait. Mereka tidak bergerak di bawah tekanan langsung dari tank dan infanteri sekutu, Kampanye disinformasi yang disengaja mengenai aksi militer ini dan kejahatan perang yang sebenarnya, manipulasi konferensi pers ini untuk menipu publik dan menjaga pembantaian dari dunia juga merupakan pelanggaran terhadap Amandemen Pertama Konstitusi AS, hak orang-orang untuk tahu.

Sejarah Singkat Segala Sesuatu Yang Terjadi Karena Ketidakamanan George HW Bush
Information

Sejarah Singkat Segala Sesuatu Yang Terjadi Karena Ketidakamanan George HW Bush

Sejarah Singkat Segala Sesuatu Yang Terjadi Karena Ketidakamanan George HW Bush – MENJADI MODE di beberapa kalangan minggu ini untuk mencela George yang baru dikubur . HW Bush sebagai penjahat perang , tapi itu sepertinya serampangan. Lagi pula, dari sudut pandang teknis, presiden Amerika mana yang bukan penjahat perang? Ini mungkin daftar pendek.

Sejarah Singkat Segala Sesuatu Yang Terjadi Karena Ketidakamanan George HW Bush

impeachbush – Berkat invasi Irak, pengeboman warga sipil di tempat-tempat seperti Kamboja dan Laos , Teluk Guantanamo/penyiksaan, penggulingan banyak rezim asing yang dipilih secara demokratis, dan dukungan negara-negara represif seperti Indonesia dan Arab Saudi, “penjahat perang” adalah jenis tuduhan yang lemah untuk dilontarkan kepada seorang panglima tertinggi.

Baca Juga : Percayai Clarke: Dia Benar Tentang George W Bush

Kami memiliki beberapa presiden yang dengan bangga menato istilah itu di dada mereka atau membuatnya terpampang di bendera limusin mereka. Dalam hal ini, George HW “Poppy” Bush tidak terlalu menonjol, apalagi dibandingkan dengan putranya.

Jika ada, karakteristik yang menentukan dari Bush yang lebih tua adalah bahwa dia tidak benar-benar memilikinya setidaknya, bukan sebagai politisi. Ada bukti bahwa sebagai pilot Angkatan Laut dia menunjukkan keberanian dan kecerdikan yang luar biasa. Dia berasal dari generasi ketika anak-anak dari orang yang sangat kaya masih bertempur dalam perang yang diatur oleh orang tua mereka, dan Poppy menerbangkan pesawat tempur sungguhan pada usia 19 tahun, lolos dari kemungkinan kematian akibat kanibalisme dalam satu episode yang luar biasa.

Dia juga diduga memiliki handicap 11 yang sah , yang tidak buruk untuk seorang presiden. Hanya Jack Kennedy dan, anehnya, Donald Trump dikatakan memiliki skor yang lebih baik. ( Trump sebenarnya adalah pegolf hebat meskipun perwakilan buruk bahkan untuk presiden karena curang.)

Untuk sebagian besar kehidupan politiknya, George Herbert Walker Bush pada dasarnya adalah wakil yang tidak imajinatif untuk kepentingan kuat lainnya. Dia selalu menjadi orang terdepan untuk orang-orang di klub, baik itu Skull and Bones atau CIA (dia mempertahankan perbedaan yang meragukan sebagai satu-satunya kepala mata-mata yang menjadi presiden ). Dia unggul dalam peran brute-behind-the-scenes ini.

Tapi begitu membentuk dirinya sebagai sesuatu selain wingman Ronald Reagan, politik menuntut dia menawarkan sekilas kepribadiannya kepada publik nasional. Sedihnya, dia adalah presiden sebelum dia tahu dia tidak benar-benar memilikinya. Ini akan baik-baik saja, jika dia menjadi orang yang lebih percaya diri. Tetapi Bush tidak puas dikenang sebagai pelayan kekaisaran yang membosankan, dan upayanya yang gagal untuk mengukir mitos pribadi macho yang setara dengan Reagan atau Kennedy merusak kepresidenannya dan sebagian besar planet ini.

Tidak dapat membiarkan hinaan bertahan, dia memimpikan aksi demi aksi dalam upaya untuk melawan ejekan media gaya Heathers yang tumbuh dari lelucon orang dalam yang beredar di Washington selama tahun-tahun Reagan. Kepresidenannya berubah menjadi siklus tanpa akhir: Bush akan melakukan sesuatu yang konyol / di luar jangkauan, pers akan memukul otaknya untuk itu dan dia bereaksi berlebihan, seringkali dengan membuat seseorang dibom atau dipenjara.

Berikut adalah tiga momen teratas dalam perkembangan ini:

1. “Masalah kejantanan”

Di zaman Trump, hal itu terlihat seperti pelanggaran ringan, namun orang lupa bahwa Poppy adalah pelopor berita palsu. Momen penting datang dalam debatnya 12 Oktober 1984 melawan anggota kongres Geraldine Ferraro.

Bush tampaknya tidak suka didorong untuk berperan sebagai pria pertama yang memperdebatkan seorang wanita di panggung kepresidenan. Seorang Bonesman pada intinya, itu bukanlah sejarah yang ingin dia buat. Dia sangat agresif secara keseluruhan, dan pada saat-saat penting, melampaui batas secara faktual. Mengacu pada kematian Marinir di Beirut di tangan teroris, Bush mengatakan :

“Untuk seseorang yang menyarankan, seperti yang dilakukan dua lawan kita … orang-orang ini mati karena malu lebih baik mereka tidak memberi tahu orang tua dari Marinir muda itu.”

Tapi baik Ferraro maupun Walter Mondale tidak pernah mengatakan hal semacam itu. Ferraro menerkam, berkata, “Tidak ada yang pernah mengatakan bahwa para pemuda yang terbunuh karena kelalaian Administrasi ini dan yang lainnya pernah mati karena malu.” Mondale menyebut tuduhan itu “tidak dapat dimaafkan” dan menuntut permintaan maaf. Veep yang terpojok menolak.

Sehari setelah debat, Bush memberikan pidato kepada sekelompok buruh pelabuhan di Elizabeth, New Jersey. Dia terdengar mengatakan, “Saya mencoba menendang pantat kecil.” Jika Anda percaya akun Kitty Kelley di The Family , inilah yang terjadi selanjutnya:

Beberapa jam kemudian stafnya muncul di pesawat pers dengan mengenakan kancing bertuliskan, “Kami menendang pantat kecil.” Beberapa reporter mulai memanggil Wakil Presiden ” Kick-Ass George “, yang lain memakai topi yang terbuat dari cawat olahraga. Beberapa hari kemudian, Barbara Bush, saat terlibat dalam apa yang New York Times gambarkan sebagai “olok-olok” dengan wartawan, kata Ferraro adalah “empat juta dolar saya tidak bisa mengatakannya, tetapi berima dengan kaya.” Sekretaris pers Poppy, Peter Teeley, mengatakan Ferraro “terlalu judes”.

Cukup absurd bahwa mantan baseman pertama Yale melarikan diri ke perusahaan longshoremen setelah debatnya dengan Ferraro, tetapi hal-hal menjadi lebih konyol ketika dia mengatakan kepada pers bahwa ucapan “kick a little ass” adalah “ekspresi sepak bola Texas kuno” bahwa dia dan anak-anaknya (ingat bagian itu) menggunakan “sepanjang waktu”. Setelah semua ini, Mondale memutuskan untuk menembak Bush, tepat di cawat olahraga. Dia mengatakan Bush ” tidak memiliki kejantanan untuk meminta maaf.”

Beberapa minggu kemudian, komik strip Doonesbury yang merupakan masalah besar di zaman ketika semua orang membaca koran memuat kartun yang diputar dengan tema “masalah kejantanan” Bush. Kartunis Garry Trudeau memiliki karakter wartawan Roland Hedley Jr. melakukan stand up di luar Gedung Putih, mengumumkan, “Dalam upacara Gedung Putih hari ini, Bush secara resmi akan menempatkan kejantanannya yang diperangi dalam kepercayaan buta.”

Legenda “masalah kejantanan” Bush telah dimulai. Tidak mungkin untuk menghitung konsekuensi akhir dari rangkaian peristiwa ini, tetapi tidak gila untuk mengatakan bahwa pengeboman yang sedang berlangsung di Timur Tengah tiga dekade kemudian akhirnya sebagian disebabkan oleh hal itu.

2. “Faktor Pengecut”

Keluarga Bush tidak pernah melupakan masalah Doonesbury . “Dia telah direduksi menjadi kartun,” geram putra Jeb dalam cerita sampul Newsweek 1987 berjudul ” BUSH BATTLES THE WIMP FACTOR ” yang, sejujurnya, adalah salah satu posisi terendah sepanjang masa dalam jurnalisme kampanye. Karya Newsweek adalah salah satu contoh terburuk dari jenis pelaporan kampanye yang melibatkan para pakar yang meresmikan karikatur politisi Beltway yang konyol.

Bush selama masa kepresidenan Reagan telah menjadi sasaran penghinaan dengan menggambarkannya sebagai pesuruh, pria pendiam Reagan, atau lebih buruk lagi. Ada banyak lelucon bertema Bush “melayani di bawah Ronald Reagan,” dan beberapa menyarankan dia harus menambahkan Duta Besar PBB Reagan Jeane Kirkpatrick ke tiketnya untuk menambahkan “kejantanan” untuk larinya tahun 1988.

Artikel Newsweek meresmikan semua ini. Itu memiliki beberapa pengamatan yang benar (“Identitas politiknya tidak jelas sejak awal”), tetapi terutama berfokus pada “masalah” bahwa Bush memiliki “citra” tentang “pria yang mengambil arah”, masalah karakter yang diklaim majalah itu 51 persen. dari pemilih menuju pemilu 1988 diyakini “menimbulkan masalah bagi pencalonannya.”

Setelah sampul “Wimp”, Doonesbury menggandakan – antara lain, menggambarkan Bush secara harfiah tidak terlihat, yang menyebabkan Bush bereaksi berlebihan dengan cara bersejarah. Bush sendiri mengakui dalam sebuah wawancara bahwa dia ingin ” menendang neraka ” keluar dari Trudeau sejak tahun 1984, dan putranya George dan Jeb benar-benar menjangkau kartunis tersebut, yang merupakan teman sekelas W di Yale. Ini dalam ingatan Poppy:

″ Trudeau berkata kepada putra kami, ‘Ya, saya harap keluarga Anda tidak tersinggung.’ Dan George berkata, ‘Mereka tidak tersinggung, tetapi saudara laki-laki saya (Jeb) ingin datang dan menendang pantat Anda di seluruh New York. Ini semua tampak tidak masuk akal sekarang, tetapi Bush menghabiskan sisa karir politiknya mengalahkan hal pengecut / kejantanan.

Dia memastikan pers melihatnya makan kulit babi di jalur kampanye. Dia sendiri difoto dalam pembom nuklir. Pertukaran terkenal dengan Dan Agak pada Januari 1988 diinformasikan oleh subteks “pengecut”. Sebaliknya sedang mengejar garis pertanyaan yang sah tentang mengapa Bush mengikuti rencana senjata-untuk-sandera Iran-Contra yang mengerikan, ketika Bush menyerang.

“Saya pikir tidak adil untuk menilai seluruh karir saya dengan pengulangan pada Iran,” katanya. “Apakah Anda akan menyukainya jika saya menilai seluruh karier Anda dari tujuh menit itu ketika Anda keluar dari lokasi syuting di New York?” Bush merujuk pada amukan yang terkenal dari—pemogokan setelah CBS Evening News dipersingkat untuk menyelesaikan siaran AS Terbuka.

Setelah percakapan dengan Sebaliknya, Poppy merobek lubang suaranya, tetapi mikrofonnya masih menyala. “Orang itu membuat Lesley Stahl terlihat seperti bajingan,” bentaknya, dengan tidak masuk akal, mengacu pada jurnalis CBS. Dia tampaknya meraih beberapa penghinaan lainnya. Bush kemudian terpilih, antara lain, berkat media yang memutuskan untuk meluncurkan kampanye “pengecut” yang lebih tolol melawan Mike Dukakis. Kejahatan Duke adalah menjadi pria Yunani kecil yang membiarkan dirinya difoto di dalam tank .

Tanpa triple foil dari Sebaliknya, Dukakis dan ” Veepette ” Dan Quayle (Quayle sering digambarkan sebagai Himbo, yang mungkin menjadi bagian dari alasan dia dipilih), George HW Bush mungkin akan kesulitan untuk terpilih. Ini adalah contoh pamungkas tentang bagaimana pers mengacaukan dirinya sendiri dengan narasi palsunya sendiri. Alih-alih menjawab pertanyaan tentang Iran-Contra dan isu-isu serius lainnya, Bush berhasil mencalonkan diri, melawan citra “pengecut” buatannya sendiri.

Dalam hal ini, dia dibantu oleh penulis pidato Peggy Noonan, yang menyusun pidato penerimaan nominasi 1988 yang sangat jantan dari Bush. Pidato Bush pada dasarnya adalah janji bertele-tele untuk mengalahkan lebih banyak orang kecil, tetapi kali ini dengan senjata sungguhan. “Kelemahan menggoda agresor. Kekuatan menghentikan mereka,” geramnya. “Saya tidak akan membiarkan negara ini dibuat lemah lagi. Tidak pernah.” Citranya naik dengan pemilih laki-laki setelah alamat ini. Kemudian dia terpilih, dan mulai berkelahi di semua tempat.

3. “Ritus peralihan”

Setelah pemilihan Bush, Doonesbury dengan marah menolak untuk berhenti menggambarkannya sebagai tidak terlihat. Apa-apaan? Bukankah menjadi presiden cukup untuk mengakhiri sikap keras kepala ini? Pada bulan Desember 1989, Bush menginvasi Panama, seolah-olah untuk menangkap mantan klien Amerika/monster HAM Manuel Noriega. The New York Times menyemangati Bush karena menjalani “ritus peralihan” kepresidenan, yang melibatkan “kebutuhan untuk menunjukkan kesediaan untuk menumpahkan darah”.

Makalah itu adalah salah satu dari banyak yang menggambarkan invasi sebagai kemenangan atas Newsweek dan Doonesbury : Untuk Presiden Bush… seorang pria yang masih digambarkan dalam komik strip Doonesbury sebagai Presiden yang tak terlihat – menunjukkan bajanya memiliki arti khusus .

The Ottawa Citizen memuat serangkaian artikel khas Kanada tentang aksi militer, berfokus seperti yang terkadang dilakukan orang asing pada hal-hal seperti kematian orang yang sebenarnya. “Warga sipil yang ketakutan lari mencari perlindungan,” baca salah satu headline 21 Desember 1989, menggambarkan “perempuan dan anak-anak” di jalan-jalan melarikan diri dalam teror selama pemboman garis pantai. Di bagian bawah halaman ada gambar tumpul Poppy di atas tulisan: “Label Wimp hilang.”

Tapi mengebom beberapa orang Panama tidak cukup. Orang-orang menolak untuk melupakan episode-episode tertentu, seperti saat Poppy terdengar meminta “percikan” kopi lagi. Upayanya untuk “menghapus” apa yang oleh New York Times secara halus disebut “patina” tidak pernah berhenti. Bahkan di dalam partainya sendiri, Bush masih mendapatkannya, bahkan setelah Panama. Pada tahun 1990, kolumnis George Will menuduh pemerintahan Bush ” kelemahan intelektual dan moral ” dan khawatir tentang “merosotnya Amerika menjadi peran pinggiran di luar negeri.”

George Will menggunakan kata-kata “lembek” dan “kendur” adalah hal yang tidak senonoh seperti yang biasa didapat oleh country club Republikanisme. Dalam hinaan selanjutnya, saudara laki-laki Will dari Thesaurus yang terlalu sering digunakan, William Safire, merobek alamat Bush yang kurang agresif tentang runtuhnya Uni Soviet sebagai pidato ” Ayam Kiev “.

Bush kemudian menginvasi Irak. Dalam tindakan kepicikan dan keterlibatan diri yang menakjubkan, dia memilih Newsweek sebagai tempat untuk menjelaskan kepada orang Amerika mengapa putra dan putri mereka dikirim untuk ditembak di belahan dunia lain. “ Why We Are In The Gulf ,” diterbitkan pada November 1990, sekitar 10 bulan setelah George Will secara metaforis menuduhnya memiliki penis yang lunak.

Sekitar setengah tahun kemudian, presiden muncul di rumah Jerry Weintraub di Malibu, produser The Karate Kid . Dia juga bermain golf hari itu dengan mantan bosnya Reagan di Sherwood Country Club, di mana, seperti yang dicatat oleh Times , “penanda tee adalah pemanah kuningan kecil.” Usai pertandingan, dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia masih kesal dengan Newsweek .

” Anda sedang berbicara dengan ‘pengecut ‘,” katanya. “Anda sedang berbicara dengan pria yang memiliki sampul majalah nasional, yang tidak akan pernah saya maafkan, berikan label itu pada saya.” Pada akhirnya, Bush akhirnya mendapat pujian budaya pop karena menjadi kantong kotoran yang kejam. Simpsons membuatnya bergulat dengan Homer di pipa pembuangan, dengan Bush berkata: “Jika menurutnya George Bush akan tetap berada di luar selokan, dia tidak mengenal George Bush!”

Percayai Clarke: Dia Benar Tentang George W Bush
Information

Percayai Clarke: Dia Benar Tentang George W Bush

Percayai Clarke: Dia Benar Tentang George W Bush – Ini, dengan ukuran apa pun, adalah minggu Richard Clarke. Mantan tsar kontraterorisme mengguncang Washington dan bangsa dengan tuduhannya bahwa Presiden AS George W. Bush telah gagal memahami ancaman yang ditimbulkan al-Qaeda ke Amerika Serikat sebelum 11 September, dan ceroboh menanggapi tanggapan AS sesudahnya. Itu adalah dakwaan pedas terhadap kepresidenan Bush, yang disampaikan dengan presisi stiletto. Dan tanggapan berapi-api dari Gedung Putih menunjukkan bahwa itu menyakitkan.

Percayai Clarke: Dia Benar Tentang George W Bush

impeachbush – Tuan Clarke dengan tegas mengecam cara Tuan Bush menangani ancaman teroris. Dia menyalahkan Presiden karena “terus menangani masalah Perang Dingin” bahkan ketika bahaya al-Qaeda meningkat. Dia mengatakan bahwa Penasihat Keamanan Nasional Condoleezza Rice mengabaikan memonya pada bulan Januari 2001, “meminta, mendesak digarisbawahi dengan mendesak pertemuan tingkat kabinet untuk menangani serangan al-Qaeda yang akan datang.”

Baca Juga : Kejahatan Perang George HW Bush yang Diabaikan

Tuan Clarke juga mengkritik tanggapan Tuan Bush terhadap 9/11. Dia menggambarkan Presiden sebagai yakin sejak awal bahwa Irak bertanggung jawab. Dalam dakwaan yang memberatkan dari seorang pria yang menghabiskan lebih dari satu dekade bekerja melawan kontraterorisme, dia menyimpulkan bahwa semua yang telah dilakukan Bush “setelah 9/11 telah membuat kita kurang aman.”

Di sini, kita harus meletakkan afiliasi kita di atas meja. Tuan Clarke adalah bos kami ketika kami bertugas di staf Dewan Keamanan Nasional pemerintahan Clinton. Kami mengenalnya sebagai pelayan publik yang berkomitmen, berdedikasi hampir sampai menjadi obsesi untuk menghadapi terorisme. Kami tidak meragukan penampilan acaranya. Mereka berasal dari seorang pria yang telah memperingatkan tentang malapetaka yang akan datang dan menganjurkan tindakan pencegahan yang kuat selama bertahun-tahun.

Kesaksian kami, tentu saja, tidak akan meyakinkan pendukung Bush, apalagi pejabat pemerintah. Mereka menggambarkan Mr. Clarke sebagai birokrat out-of-the loop dengan kapak untuk digiling, buku untuk dijajakan dan persahabatan dekat dengan Rand Beers, kepala penasihat kebijakan luar negeri Senator John Kerry.

Argumen masam itu tidak menyebutkan fakta bahwa pada 11 September, Ms. Rice meminta Mr. Clarke untuk mengarahkan upaya tanggap darurat dari Gedung Putih. Itu juga menutupi fakta bahwa Mr. Clarke adalah sekutu Wakil Presiden Dick Cheney dan wakil menteri pertahanan Paul Wolfowitz selama perang Teluk Persia 1991, dan mendukung seruan mereka untuk berbaris di Baghdad.

Yang juga tidak disebutkan adalah bahwa Tuan Beers sendiri adalah seorang veteran dari banyak pemerintahan, dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pejabat kontraterorisme senior di staf NSC pada tahun 2003 untuk memprotes apa yang dia lihat sebagai kesalahan penanganan ancaman teroris oleh Tuan Bush.

Kesaksian kami, tentu saja, tidak akan meyakinkan pendukung Bush, apalagi pejabat pemerintah. Mereka menggambarkan Mr. Clarke sebagai birokrat out-of-the loop dengan kapak untuk digiling, buku untuk dijajakan dan persahabatan dekat dengan Rand Beers, kepala penasihat kebijakan luar negeri Senator John Kerry.

Argumen masam itu tidak menyebutkan fakta bahwa pada 11 September, Ms. Rice meminta Mr. Clarke untuk mengarahkan upaya tanggap darurat dari Gedung Putih. Itu juga menutupi fakta bahwa Mr. Clarke adalah sekutu Wakil Presiden Dick Cheney dan wakil menteri pertahanan Paul Wolfowitz selama perang Teluk Persia 1991, dan mendukung seruan mereka untuk berbaris di Baghdad.

Yang juga tidak disebutkan adalah bahwa Tuan Beers sendiri adalah seorang veteran dari banyak pemerintahan, dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pejabat kontraterorisme senior di staf NSC pada tahun 2003 untuk memprotes apa yang dia lihat sebagai kesalahan penanganan ancaman teroris oleh Tuan Bush.

Semangat pejabat administrasi yang menyerang motif Mr. Clarke mengingatkan lelucon pengacara tua itu: Ketika fakta ada pada Anda, pukul fakta. Ketika fakta melawan Anda, pukul meja. Mengapa pejabat administrasi menggebrak meja begitu keras? Karena konfirmasi atas tuduhan dasar Mr. Clarke tidak lain datang dari George W. Bush sendiri.

Ambil tuduhan bahwa Bush tidak menjadikan memerangi al-Qaeda sebagai prioritas sebelum 11 September. Pada akhir 2001, Bush mengatakan kepada wartawan Bob Woodward bahwa “ada perbedaan yang signifikan dalam sikap saya setelah 11 September. Saya tidak tepat sasaran.” Tuan Bush tahu Osama bin Laden adalah ancaman. “Tapi saya tidak merasakan urgensi, dan darah saya hampir tidak mendidih.”

Atau ambil tuduhan Tuan Clarke bahwa Tuan Bush segera berusaha menghubungkan serangan di New York dan Washington dengan Irak. Menurut catatan pertemuan keamanan nasional yang diberikan Gedung Putih kepada Woodward agar dia dapat menulis bukunya, Bush at War, Presiden mengakhiri perdebatan awal tentang bagaimana menanggapi 11 September dengan mengatakan, “Saya percaya Irak adalah terlibat, tapi aku tidak akan menyerang mereka sekarang.” Pada pertemuan selanjutnya, dia mengaitkan Saddam Hussein dengan serangan itu: “Dia mungkin berada di balik ini pada akhirnya.”

Pengakuan tersebut menyoroti poin yang lebih luas dan lebih meresahkan yang diajukan oleh tuduhan Tuan Clarke, yaitu bahwa Tuan Bush tidak memahami ancaman yang kita hadapi. Bagi Tuan Bush dan para penasihatnya, bukan al-Qaeda yang menjadi bahaya sebenarnya, melainkan negara-negara yang seharusnya mendukungnya.

Jadi, seorang juru bicara Departemen Pertahanan, menanggapi klaim Mr. Clarke bahwa Mr. Wolfowitz tidak menganggap serius ancaman teroris al-Qaeda, mengatakan Mr. Wolfowitz melihat al-Qaeda “sebagai ancaman utama bagi keamanan AS, lebih-lebih karena dukungan negara yang diterimanya dari Taliban dan karena kemungkinan hubungannya dengan Irak.”

Asumsi yang mendorong perang Mr. Bush melawan terorisme adalah bahwa Amerika Serikat dapat menang dengan menargetkan negara-negara nakal dan para tiran yang memerintah mereka. Perang di Afghanistan adalah tentang menggulingkan Taliban dan menyangkal al-Qaeda sebagai tempat perlindungan; perang Irak adalah tentang menggulingkan Saddam.

Pandangan tentang ancaman teroris itu sangat cacat, terlepas dari klaim meragukan tentang hubungan antara al-Qaeda dan Irak. Al-Qaeda adalah jaringan teroris transnasional, kurang seperti negara daripada seperti organisasi non-pemerintah atau perusahaan multinasional dengan banyak waralaba independen.

Ini tumbuh subur di atas ideologi Islamis, dan memperluas kehadirannya ke pelosok dunia tidak hanya di negara-negara nakal dan gagal, tetapi juga di Barat. Terorisnya dapat menyerang baik di Bali, Casablanca, Riyadh, Istanbul, Madrid atau New York dan Washington tanpa dukungan langsung negara. Itulah yang membuatnya begitu menakutkan.

Tuduhan Mr. Clarke telah menyengat pemerintahan Bush bukan hanya karena status penuduhnya, tetapi karena pada intinya, mereka mengatakan bahwa lebih dari dua tahun setelah serangan teroris terburuk dalam sejarah, Presiden dan para penasihatnya masih belum mengerti. Apa yang terjadi.

Kejahatan Perang George HW Bush yang Diabaikan
Information

Kejahatan Perang George HW Bush yang Diabaikan

Kejahatan Perang George HW Bush yang Diabaikan – Penghoramtan mantan Presiden George HW Bush, yang meninggal pada hari Jumat dalam usia 94 tahun, mengalir dari semua sisi spektrum politik. Dia adalah pria “dengan karakter tertinggi”, kata putra sulungnya dan sesama mantan presiden, George W. Bush. “Dia mencintai Amerika dan melayani dengan karakter, kelas, dan integritas,” cuit mantan Jaksa AS dan ikon #Resistance Preet Bharara.

Kejahatan Perang George HW Bush yang Diabaikan

impeachbush – Menurut mantan presiden lainnya, Barack Obama , kehidupan Bush adalah “bukti dari gagasan bahwa pelayanan publik adalah panggilan yang mulia dan menggembirakan. Dan dia melakukan kebaikan yang luar biasa sepanjang perjalanan.” Bos Apple Tim Cook berkata : “Kami telah kehilangan orang Amerika yang hebat.” Di zaman Donald Trump, tidak sulit bagi para hagiografer mendiang Bush Sr. untuk menggambarkan dirinya sebagai seorang patriot dan pragmatis yang hebat; seorang presiden yang memerintah dengan “kelas” dan “integritas.”

Baca Juga : Bush Mempertahankan Sistem Hukuman Mati Texas yang Disederhanakan

Memang benar bahwa mantan presiden menolak untuk memilih Trump pada tahun 2016, menyebutnya sebagai ” pemarah “, dan bahwa dia menghindari nasionalis kulit putih, politik konspirasi “alt-right”, yang telah menentukan Partai Republik modern. Dia membantu mengakhiri Perang Dingin tanpa, seperti yang dikatakan Obama , “melepaskan tembakan.” Dia menghabiskan hidupnya untuk melayani negaranya dari militer hingga Kongres hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa hingga CIA hingga Gedung Putih. Dan, bagaimanapun juga, dia juga seorang kakek dan kakek buyut tercinta dari 17 cucu dan delapan cicitnya .

Namun demikian, dia adalah tokoh publik, bukan pribadi satu dari hanya 44 pria yang pernah menjabat sebagai presiden Amerika Serikat. Oleh karena itu, kita tidak dapat membiarkan catatannya yang sebenarnya di kantor diperindah dengan cara yang kurang ajar. “Ketika seorang pemimpin politik meninggal, sangat tidak bertanggung jawab untuk menuntut bahwa hanya pujian yang diizinkan tetapi bukan kritik,” seperti yang dikatakan oleh rekan saya Glenn Greenwald, karena itu mengarah pada “sejarah palsu dan penghapusan tindakan buruk secara propaganda”.

Kebenaran yang tidak menyenangkan adalah bahwa kepresidenan George Herbert Walker Bush memiliki lebih banyak kesamaan dengan tokoh-tokoh Republik sayap kanan yang suka berperang, korup, yang datang setelahnya putranya George W. dan petahana berwajah oranye saat ini daripada banyak dari kelas politik dan media mungkin Anda percaya.

Dia menjalankan kampanye pemilihan rasis

Nama Willie Horton selamanya harus dikaitkan dengan pencalonan presiden Bush tahun 1988. Horton, yang menjalani hukuman seumur hidup karena pembunuhan di Massachusetts di mana lawan Bush dari Partai Demokrat, Michael Dukakis, menjadi gubernur telah melarikan diri dari program cuti akhir pekan dan memperkosa seorang wanita Maryland. Sebuah iklan televisi terkenal berjudul ” Weekend Passes “, dirilis oleh komite aksi politik yang terkait dengan kampanye Bush, menjelaskan kepada pemirsa bahwa Horton berkulit hitam dan korbannya berkulit putih.

Seperti yang dibanggakan direktur kampanye Bush, Lee Atwater , “Pada saat kita selesai, mereka akan bertanya-tanya apakah Willie Horton adalah pasangan Dukakis.” Bush sendiri dengan cepat menolak tuduhan rasisme sebagai “benar-benar konyol”, namun pada saat itu jelas bahkan bagi agen sayap kanan Republik seperti Roger Stone, yang sekarang menjadi sekutu dekat Trump bahwa iklan tersebut telah melewati batas. “Kamu dan George Bush akan mengenakannya di kuburanmu,” keluh Stone kepada Atwater. “Itu iklan rasis. Anda akan menyesalinya.

Stone benar tentang Atwater, yang di ranjang kematiannya meminta maaf karena menggunakan Horton untuk melawan Dukakis. Tapi Bush tidak pernah melakukannya.

Dia membuat alasan yang tidak jujur ​​untuk perang

Tiga belas tahun sebelum George W. Bush berbohong tentang senjata pemusnah massal untuk membenarkan invasi dan pendudukannya di Irak, ayahnya membuat klaim palsunya sendiri untuk membenarkan pemboman udara di negara yang sama. Perang Teluk pertama, seperti yang disimpulkan oleh investigasi oleh jurnalis Joshua Holland , “dijual di gunung propaganda perang.”

Sebagai permulaan, Bush mengatakan kepada publik Amerika bahwa Irak telah menginvasi Kuwait “ tanpa provokasi atau peringatan ”. Apa yang tidak dia sebutkan adalah bahwa duta besar AS untuk Irak, April Glaspie, telah memberikan lampu hijau yang efektif kepada Saddam Hussein, mengatakan kepadanya pada bulan Juli 1990, seminggu sebelum invasi, “[Kami] tidak memiliki pendapat tentang Arab Konflik Arab, seperti perselisihan perbatasan Anda dengan Kuwait.”

Lalu ada pembuatan kecerdasan.

Bush mengerahkan pasukan AS ke Teluk pada Agustus 1990 dan mengklaim bahwa dia melakukannya untuk “membantu Pemerintah Arab Saudi dalam mempertahankan tanah airnya.” Seperti yang ditulis Scott Peterson di Christian Science Monitor pada tahun 2002, “Mengutip gambar satelit yang sangat rahasia, pejabat Pentagon memperkirakan bahwa hingga 250.000 tentara Irak dan 1.500 tank berdiri di perbatasan, mengancam pemasok utama minyak AS.”

Tetapi ketika reporter Jean Heller dari St. Petersburg memperoleh citra satelit komersialnya sendiri tentang perbatasan Saudi, dia tidak menemukan tanda-tanda pasukan Irak; hanya gurun kosong. “Itu kebohongan yang cukup serius,” kata Heller kepada Peterson, menambahkan: “Ini [penguatan Irak] adalah alasan Bush mengirim pasukan ke sana, dan itu tidak ada.”

Dia melakukan kejahatan perang.

Di bawah Bush Sr., AS menjatuhkan 88.500 ton bom di Irak dan Kuwait yang diduduki Irak, banyak di antaranya mengakibatkan korban sipil yang mengerikan. Pada bulan Februari 1991, misalnya, serangan udara AS terhadap tempat perlindungan serangan udara di lingkungan Amiriyah di Baghdad menewaskan sedikitnya 408 warga sipil Irak . Menurut Human Rights Watch , Pentagon mengetahui fasilitas Amiriyah telah digunakan sebagai tempat perlindungan pertahanan sipil selama perang Iran-Irak dan telah menyerang tanpa peringatan. Itu, HRW menyimpulkan, “pelanggaran serius terhadap hukum perang.”

Bom- bom AS juga menghancurkan infrastruktur penting sipil Irak mulai dari pembangkit listrik dan fasilitas pengolahan air hingga pabrik pengolahan makanan dan pabrik tepung. Ini bukan kecelakaan. Seperti yang dilaporkan Barton Gellman dari Washington Post pada bulan Juni 1991: “Beberapa target, terutama di akhir perang, dibom terutama untuk menciptakan pengaruh pascaperang atas Irak, bukan untuk mempengaruhi jalannya konflik itu sendiri.

Perencana sekarang mengatakan niat mereka adalah untuk menghancurkan atau merusak fasilitas berharga yang tidak dapat diperbaiki Baghdad tanpa bantuan asing. Karena tujuan-tujuan ini, kerusakan pada struktur dan kepentingan sipil, yang selalu digambarkan oleh pengarah selama perang sebagai ‘jaminan’ dan tidak disengaja, kadang-kadang juga tidak.”

Pada Januari 1992, Beth Osborne Daponte, seorang ahli demografi di Biro Sensus AS, memperkirakan bahwa Perang Teluk Bush telah menyebabkan kematian 158.000 warga Irak, termasuk 13.000 kematian langsung warga sipil dan 70.000 kematian akibat kerusakan yang terjadi pada instalasi listrik dan pengolahan limbah. Nomor Daponte bertentangan dengan pemerintahan Bush, dan dia diancam oleh atasannya dengan pemecatan karena menyebarkan “ informasi palsu”. ” (Terdengar akrab?)

Dia menolak bekerja sama dengan penasihat khusus

Perselingkuhan Iran-Contra , di mana Amerika Serikat memperdagangkan rudal untuk sandera Amerika di Iran, dan menggunakan hasil penjualan senjata tersebut untuk mendanai pemberontak Contra di Nikaragua, sangat merusak kepresidenan Ronald Reagan.

Namun keterlibatan wakil presidennya dalam urusan kontroversial itu kurang mendapat perhatian. “Penyelidikan kriminal terhadap Bush sayangnya tidak lengkap,” tulis Penasihat Khusus Lawrence Walsh, mantan wakil jaksa agung di pemerintahan Eisenhower, dalam laporan terakhirnya tentang urusan Iran-Contra pada Agustus 1993.

Mengapa? Karena Bush, yang “sepenuhnya mengetahui penjualan senjata Iran”, menurut penasihat khusus, gagal menyerahkan buku harian “berisi catatan kontemporer yang relevan dengan Iran/kontra” dan menolak untuk diwawancarai pada tahap akhir penyelidikan. Pada hari-hari terakhir masa kepresidenannya, Bush bahkan memberikan grasi kepada enam terdakwa dalam urusan Iran-Contra, termasuk mantan Menteri Pertahanan Caspar Weinberger pada malam persidangan Weinberger atas sumpah palsu dan menghalangi keadilan.

“Pengampunan Weinberger,” kata Walsh dengan tajam, “menandai pertama kalinya seorang presiden mengampuni seseorang yang dalam persidangannya dia mungkin dipanggil sebagai saksi, karena presiden mengetahui peristiwa faktual yang mendasari kasus tersebut.” Walsh yang marah menuduh Bushdari “pelanggaran” dan membantu menyelesaikan “penutupan kontra-Iran.”

Dia meningkatkan perang rasis terhadap narkoba.

Pada bulan September 1989, dalam pidato yang disiarkan televisi kepada bangsa dari Oval Office, Bush mengangkat sekantong kokain, yang katanya telah “disita beberapa hari yang lalu di sebuah taman di seberang jalan dari Gedung Putih. … Itu bisa saja heroin atau PCP.”

Namun penyelidikan Washington Post akhir bulan itu mengungkapkan bahwa agen federal telah “memikat” pengedar narkoba ke Lafayette Park sehingga mereka dapat melakukan “pembelian crack yang menyamar di sebuah taman yang lebih dikenal karena lokasinya di seberang Pennsylvania Avenue dari Gedung Putih daripada yang ilegal. aktivitas narkoba” (dealer tidak tahu di mana Gedung Putih dan bahkan menanyakan arah kepada agen).

Bush dengan sinis menggunakan alat peraga ini sekantong crack untuk menyerukan peningkatan pengeluaran sebesar $1,5 miliar untuk perang narkoba, menyatakan: “Kita membutuhkan lebih banyak penjara, lebih banyak penjara, lebih banyak pengadilan, lebih banyak jaksa.”

Hasilnya ? “Jutaan orang Amerika dipenjara, ratusan miliar dolar terbuang sia-sia, dan ratusan ribu manusia dibiarkan mati karena AIDS semuanya atas nama ‘perang melawan narkoba’ yang tidak melakukan apa pun untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba,” kata Ethan Nadelmann , pendiri Aliansi Kebijakan Narkoba, pada 2014.

Bush, menurutnya, “menempatkan ideologi dan politik di atas sains dan kesehatan.” Saat ini, bahkan tokoh Republik terkemuka, seperti Chris Christie dan Rand Paul , setuju bahwa perang melawan narkoba, yang digalakkan oleh Bush selama empat tahun di Gedung Putih, telah menjadi kegagalan yang menyedihkan dan rasis.

Dia meraba-raba wanita .

Sejak dimulainya gerakan #MeToo, pada akhir 2017, setidaknya delapan wanita berbeda telah mengajukan klaim bahwa mantan presiden meraba-raba mereka, dalam banyak kasus saat mereka berfoto dengannya. Salah satunya, Roslyn Corrigan, mengatakan kepada majalah Time bahwa Bush telah menyentuhnya secara tidak pantas pada tahun 2003, ketika dia baru berusia 16 tahun.

“Saya masih kecil,” katanya. Mantan presiden berusia 79 tahun. Juru bicara Bush menawarkan pembelaan ini kepada bosnya pada Oktober 2017: “Pada usia 93 tahun, Presiden Bush telah dikurung di kursi roda selama kira-kira lima tahun, jadi lengannya jatuh di pinggang bawah orang-orang yang bersamanya. foto-foto.” Namun, seperti yang dicatat Time , “Bush berdiri tegak pada tahun 2003 ketika dia bertemu Corrigan.”

Fakta penting.

Presiden ke-41 Amerika Serikat bukanlah orang terakhir dari Partai Republik moderat atau kemunduran ke zaman kesopanan dan kesopanan konservatif yang dibayangkan; dia terlibat dalam umpan ras, menghalangi keadilan, dan kejahatan perang. Dia memiliki lebih banyak kesamaan dengan dua presiden Republik yang datang setelahnya daripada yang ingin kita percayai oleh para penggemarnya saat ini.

Bush Mempertahankan Sistem Hukuman Mati Texas yang Disederhanakan
Information

Bush Mempertahankan Sistem Hukuman Mati Texas yang Disederhanakan

Bush Mempertahankan Sistem Hukuman Mati Texas yang Disederhanakan – Gubernur George W. Bush telah membantu menyempurnakan sistem hukuman mati yang mengirim narapidana ke kematian mereka lebih efisien daripada yang lain di Amerika dan dengan apa yang dikatakan para kritikus adalah perlindungan yang lebih sedikit. Dia telah memveto RUU yang akan memungkinkan kabupaten untuk membuat sistem pembela umum untuk tersangka miskin dan berhasil mendorong undang-undang untuk merampingkan proses banding negara.

Bush Mempertahankan Sistem Hukuman Mati Texas yang Disederhanakan

impeachbush – Calon presiden dari Partai Republik itu telah memimpin lebih banyak eksekusi daripada gubernur lainnya dalam sejarah Amerika dan hanya mengeluarkan penundaan eksekusi selama 30 hari selama lebih dari lima tahun menjabat. Penundaan itu datang 13 hari yang lalu, di tengah kampanye kepresidenan di mana dia bekerja untuk meyakinkan para pemilih tentang visi sentris dan welas asihnya.

Baca Juga : Presiden Bush Mengutip Poros Kejahatan, 29 Januari 2002

Dan, karena sistem hukuman mati Texas sedang diteliti di pengadilan federal atas pertanyaan ketidakwajaran, ketidakadilan dan kompetensi pengacara, Bush terus mempertahankannya, bersikeras bahwa semua dari 132 pria dan wanita yang dieksekusi di bawah pengawasannya bersalah dan menerima proses hukum. .

“Saya tahu ada beberapa orang di negara ini yang tidak peduli dengan hukuman mati, tetapi saya telah mengatakan sekali dan saya telah mengatakan banyak bahwa dalam setiap kasus kami cukup menjawab tidak bersalah atau bersalah,” kata Bush pada hari Minggu di Kennebunkport, Maine, setelah menghadiri kebaktian gereja di dekat retret keluarganya. “Mereka memiliki akses penuh ke pengadilan.”

Perdebatan serius tentang bagaimana hukuman mati diterapkan di Amerika telah mulai meresap untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun – diskusi bernuansa baru yang meluas ke Kampanye 2000 dan kemungkinan besar akan mengganggu kampanye Bush dari sekarang hingga hari pemilihan.

Sebagian dipicu oleh pertanyaan tidak bersalah yang diajukan oleh meningkatnya penggunaan bukti DNA dan oleh sebuah penelitian yang dirilis Senin yang mengatakan bahwa sistem peradilan di negara ini menginjak-injak hak terdakwa dalam kasus hukuman mati, dan hukuman mati dibatalkan. lebih dari separuh waktu di 90% negara bagian. Di Texas, 52% dari hukuman mati yang melalui proses banding penuh pada akhir tahun 1995 dibatalkan, kata studi tersebut.

Dalam lima bulan menjelang pemilihan November, 19 eksekusi lagi dijadwalkan di Texas. Thomas Wayne Mason, 48, dieksekusi pada hari Senin karena pembunuhan dengan senapan terhadap ibu dan nenek istrinya yang terasing. John Burks, 44, dijadwalkan meninggal hari ini, meskipun eksekusinya diragukan karena tindakan pengadilan Selasa. Paul Nuncio, 31, akan meninggal dengan suntikan pada hari Kamis.

Tahun yang Mematikan di Texas

Jika semua eksekusi terjadwal ini terjadi, tahun 2000 akan menjadi tahun tersibuk dalam sejarah modern untuk ruang kematian Huntsville, dan Bush akan memimpin kematian 65 narapidana sejak dia mengumumkan komite eksplorasi kepresidenannya pada 9 Maret 1999, melalui pemilu.

“Salah satu alasan cerita ini akan memiliki kaki dalam pemilihan umum adalah kami memiliki jadwal eksekusi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Richard Murray, seorang ilmuwan politik dan direktur Pusat Kebijakan Publik nonpartisan di University of Houston. “Kami hanya belum memiliki gubernur yang mencalonkan diri sebagai presiden yang menjadikan ini sebagai latar belakang kampanyenya.”

Analis berpendapat bahwa sikap Bush terhadap hukuman mati saja sepertinya tidak akan mempengaruhi hasil pemilu November. Tapi itu memang berbicara tentang pertanyaan tentang politik Bush. Ahli strategi Demokrat Bill Carrick mengatakan bahwa bagi banyak pemilih, debat hukuman mati adalah pengingat “bahwa George W. Bush adalah gubernur Selatan yang konservatif. . . dan tidak moderat.”

Tetap saja, dukungan Bush terhadap hukuman mati sejalan dengan mayoritas rakyat Amerika. Dari 50 gubernur, hanya tujuh yang menentang hukuman mati, apakah itu hukum di negara bagian mereka atau tidak. Saingan Bush dari Partai Demokrat untuk Gedung Putih, Wakil Presiden Al Gore, juga mendukung hukuman mati.

Jajak pendapat Gallup yang diambil awal tahun ini menunjukkan bahwa 66% orang Amerika mendukung hukuman mati, turun dari angka tertinggi 80% pada tahun 1981. Jajak pendapat yang sama menunjukkan bahwa, ketika diberikan alternatif hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, mendukung hukuman mati. turun menjadi 52%. Selain itu, 91% dari mereka yang disurvei percaya bahwa setidaknya satu orang yang tidak bersalah telah dijatuhi hukuman mati dalam 20 tahun terakhir.

Tapi ada perbedaan antara mendukung hukuman mati untuk kejahatan keji dan menjadi kepala eksekutif negara di mana seorang narapidana dieksekusi rata-rata setiap minggu dan di mana sipir datang dari seluruh negeri untuk belajar injeksi mematikan.

Texas Memimpin AS dalam Jumlah Eksekusi

Sejak Mahkamah Agung AS memberlakukan kembali hukuman mati pada tahun 1976, Texas telah memimpin Amerika dalam pelaksanaan eksekusi. Di era modern ini, 219 narapidana telah dihukum mati di sini; Virginia berikutnya, dengan 76 eksekusi. Meskipun California adalah negara bagian terbesar di negara itu dan memiliki hukuman mati terbesar, negara bagian itu hanya mengeksekusi delapan orang dalam periode yang sama.

Dengan hampir 20 juta penduduk, Texas adalah negara bagian terbesar kedua di Amerika. Sebaliknya, New York, yang terbesar ketiga, belum mengeksekusi siapa pun di era modern ini. Dalam lima tahun New York memiliki hukuman mati, hanya lima orang yang menerima hukuman terberat itu. Pada periode yang sama, Texas mengutuk sekitar 200 narapidana.

“Texas masih memiliki semacam mentalitas keadilan perbatasan,” kata Rudolfo de la Garza, profesor pemerintahan di University of Texas. Bush “merefleksikan dengan sangat jelas pandangan dominan tentang negara . . . . Opini mungkin berubah di sekitarnya di negara bagian lain. Opini tidak berubah di sekelilingnya di Texas.”

Pada saat Bush terpilih, negara telah berkomitmen untuk menegakkan hukuman mati secara agresif, kata ilmuwan politik Murray. Satu indikasi: Pada tahun 1993, negara bagian membentuk divisi litigasi modal untuk melawan banding federal dan memastikan hukuman mati dilaksanakan. “Dia tidak melihat alasan untuk mengubah kebijakan [agresivitas] itu dan sedikit mempercepatnya,” kata Murray.

Dari 38 negara bagian yang menerapkan hukuman mati, Texas adalah satu dari hanya empat negara bagian yang tidak menawarkan opsi kepada juri untuk menghukum seumur hidup mereka yang dihukum karena kejahatan besar tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat. Texas adalah salah satu dari 26 negara bagian yang mengeksekusi keterbelakangan mental. Itu adalah salah satu dari 23 negara bagian yang mengeksekusi narapidana di bawah umur. Usia minimum untuk menerima hukuman mati di Texas adalah 17 tahun.

Setahun sebelum Kongres meloloskan undang-undang untuk mempercepat proses banding federal, Bush menandatangani undang-undang yang merampingkan proses banding negara bagiannya dengan mengadakannya bersamaan dengan tinjauan habeas corpus. Di bawah tinjauan habeas corpus, kompetensi penasihat diperiksa. Sampai undang-undang diubah, peninjauan semacam itu hanya terjadi setelah hasil banding negara diketahui.

“Anda tidak tahu tentang representasi yang tidak memadai atau malpraktek sampai Anda sampai pada akhir persidangan dan melihatnya secara keseluruhan,” kata James Harrington, direktur Proyek Hak Sipil Texas. “Dia membuat habeas corpus di Texas tidak berharga.” Saudara laki-laki Bush, Gubernur Florida Jeb Bush, berhasil mendorong undang-undang serupa, tetapi Mahkamah Agung Florida menolak undang-undang tersebut, menuduh bahwa undang-undang itu melanggar hak-hak dasar narapidana.

Pertanyaan Mengelilingi Pengacara Pembela

George W. Bush juga memveto RUU tahun lalu yang akan memungkinkan kabupaten untuk membuat sistem pembela umum, sesuatu yang mirip dengan yang ada di California, misalnya, di mana setiap kabupaten menunjuk pengacara bagi mereka yang tidak mampu membayar perwakilan.

Kritikus berpendapat bahwa di Texas, pengacara pembela bagi mereka yang didakwa dengan kejahatan berat dipilih dari kumpulan pengacara yang memenuhi syarat oleh hakim administratif yang bertanggung jawab atas pengadilan tempat tersangka akan diadili. Alhasil, kata mereka, pengacara seperti itu bekerja sebagai sahabat pengadilan, bukan pembela terdakwa.

“Cara Texas menunjuk pengacara pembela membuatnya sangat sulit untuk menyusun pembelaan yang efektif di tingkat persidangan,” kata Dennis Longmire, seorang profesor ilmu politik di Sam Houston State University. “Itu merusak integritas langkah permusuhan pertama dalam proses itu.”

Bush memveto undang-undang tersebut, kata juru bicara negaranya Michael Jones, karena dia merasa bahwa undang-undang tersebut tidak mengarah pada perwakilan yang lebih baik dan bahwa undang-undang tersebut “akan menciptakan lapisan baru birokrasi yang tidak perlu yang akan menyebabkan penumpukan.”

Selain itu, kata Jones, undang-undang akan mengambil “otoritas untuk menunjuk pengacara pembela dari hakim pengadilan dan memberikannya kepada pejabat terpilih, banyak dari mereka tidak memiliki pengalaman persidangan dan tidak terlibat dalam sistem peradilan pidana.” Bagi Harrington dan kritikus lainnya, orang yang menghadapi eksekusi terus menerima nasihat yang tidak kompeten. Dan dia menunjuk dua kasus Texas saat ini sebagai bukti:

Calvin J. Burdine, yang pengacaranya berargumen di pengadilan banding federal minggu lalu bahwa hukuman pembunuhannya harus dibatalkan karena pengacara aslinya tidur selama persidangannya. Dan Victor Hugo Saldana, yang vonis pembunuhannya dibatalkan oleh Mahkamah Agung AS pada hari yang sama, setelah jaksa negara bagiannya mengakui bahwa hukuman matinya sebagian berasal dari fakta bahwa dia adalah orang Latin.

Berkampanye di Augusta, Ga., sehari setelah keputusan Saldana, Bush mengatakan bahwa tindakan Mahkamah Agung adalah bukti bahwa “sistem berjalan. . . bahwa ada perlindungan.” Bush mengatakan dia mendukung hukuman mati bagi mereka yang melakukan kejahatan keji karena dia percaya itu adalah pencegah pelanggaran brutal di masa depan dan menyelamatkan nyawa. Itu juga hukum di negerinya, katanya.

“Dari ribuan keputusan yang dibuat oleh seorang kepala eksekutif,” tulisnya dalam otobiografinya, “Tuntutan untuk Dijaga,” “keputusan hukuman mati sejauh ini adalah yang paling mendalam. Setiap kasus besar, karena setiap kasus adalah hidup atau mati.”

Dia juga mencatat bahwa gubernur Texas tidak menjalankan kekuasaan sebanyak itu atas proses hukuman mati. Tidak seperti banyak gubernur lainnya, Bush hanya dapat memberikan penundaan eksekusi selama 30 hari. Dia dapat mengubah hukuman sepenuhnya dengan persetujuan Dewan Pengampunan dan Pembebasan Bersyarat negara bagian. Di sisi lain, dia menunjuk dewan itu.

“Kami memiliki daftar gubernur yang paling banyak mengeksekusi, yang tampaknya terpikat dengan hukuman itu,” kata Anne James dari Amnesty International USA’s Program to Abolish the Death Penalty. “Dia ada di daftar teratas.” Gubernur Dakota Utara Edward T. Schafer, ketua Dewan Gubernur Republik, berpendapat sebaliknya. Texas “mungkin berada di ujung tanduk untuk mengeksekusi narapidana, tapi menurut saya gubernurnya tidak. Saya pikir dia merasa sangat kuat dia memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan hukum negara.”

Presiden Bush Mengutip Poros Kejahatan, 29 Januari 2002
Uncategorized

Presiden Bush Mengutip Poros Kejahatan, 29 Januari 2002

Presiden Bush Mengutip Poros Kejahatan, 29 Januari 2002 – Dalam menyampaikan pesan Kenegaraannya pada hari ini di tahun 2002, Presiden George W. Bush mencap tiga negara Korea Utara, Iran dan Irak sebagai negara nakal yang menurutnya menyembunyikan, membiayai, dan membantu teroris.

Presiden Bush Mengutip Poros Kejahatan, 29 Januari 2002

impeachbush – Berbicara kurang dari lima bulan setelah teroris yang terkait dengan al-Qaida tidak satu pun dari mereka warga negara yang disebut Bush menyerang New York dan Washington, presiden mengatakan ketiga negara ini merupakan “poros kejahatan” frasa yang menjadi ciri khas dari kebijakan luar negeri pemerintahannya. Saat dia memasukkan alamat 3.900 kata:

Baca Juga : George W. Bush Adalah Presiden yang Mengerikan, dan Dia Tidak Cerdas 

“Negara-negara tersebut dan sekutu teroris mereka adalah poros kejahatan yang mempersenjatai diri untuk mengancam perdamaian dunia. Dalam mengejar senjata pemusnah massal, pemerintah ini menimbulkan ancaman yang semakin besar. Mereka bisa memberikan senjata ini kepada teroris, memberi mereka sarana untuk menyamai kebencian mereka. Mereka dapat menyerang sekutu kita atau mencoba memeras Amerika Serikat. Dalam setiap kasus ini, harga ketidakpedulian akan menjadi bencana.”

Busch menambahkan: “Kami bekerja dengan koalisi kami untuk mencegah teroris dan negara mereka mendanai bahan, teknologi, dan keahlian untuk memproduksi dan memasok senjata pemusnah massal.” Dalam sambutan yang sering diselingi oleh tepuk tangan kongres, Bush melanjutkan dengan mengatakan: “Dan semua bangsa harus tahu: Amerika akan melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan keamanan bangsa kita.

Kami akan berhati-hati, namun waktu tidak ada di pihak kami. Saya tidak akan menunggu acara saat bahaya berkumpul. Saya tidak akan berdiam diri saat bahaya semakin dekat. Amerika tidak akan membiarkan rezim paling berbahaya di dunia mengancam kita dengan senjata paling merusak yang ada di dunia. “Perang melawan teror kita telah dimulai dengan baik, tetapi baru saja dimulai. Kampanye ini mungkin belum selesai dalam pengawasan kita, namun harus, dan akan, dilancarkan dalam pengawasan kita.”

Sementara bersumpah bahwa tidak ada anggota “poros” tiga yang akan diizinkan untuk mendapatkan senjata pemusnah massal, Bush terbukti tidak dapat mencegah Korea Utara untuk menguji senjata nuklir pertamanya pada tahun 2006 dan, selanjutnya, mengerahkan sistem pengiriman berbasis rudal.

Pada bulan Februari 2003, sebulan sebelum invasi pimpinan AS ke Irak, Colin Powell, menteri luar negeri, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB: “Kami tahu bahwa [diktator] Saddam Hussein bertekad untuk mempertahankan senjata pemusnah massalnya; dia bertekad untuk menghasilkan lebih banyak.

Namun, Saddam menggertak; tidak ada senjata seperti itu yang pernah ditemukan. Bush menyimpulkan: “Musuh kita mengirim anak-anak orang lain untuk misi bunuh diri dan pembunuhan. Mereka memeluk tirani dan kematian sebagai sebab dan kredo. Kami berdiri untuk pilihan yang berbeda, dibuat lama, pada hari pendirian kami. Kami menegaskannya lagi hari ini.

Kami memilih kebebasan dan martabat setiap kehidupan. Teguh dalam tujuan kita, kita sekarang terus maju. Kita telah mengetahui harga kebebasan. Kami telah menunjukkan kekuatan kebebasan. Dan dalam konflik besar ini, sesama warga Amerika, kita akan melihat kemenangan kebebasan.”

Nicholas Goldberg: Ingat ketika kita mengira George W. Bush adalah presiden terburuk yang pernah ada?

Dua puluh tahun yang lalu bulan depan, Presiden George W. Bush berdiri di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan memperingatkan bahwa Irak Saddam Hussein adalah ” bahaya besar dan semakin berbahaya “, menyiapkan panggung untuk invasi enam bulan kemudian berdasarkan premis palsu tentang senjata super-destruktif dan konon koneksi ke serangan 9/11.

Perang itu akhirnya menewaskan 4.500 orang Amerika dan lebih dari 100.000 orang Irak, dan merugikan Amerika Serikat $800 miliar, menurut Dewan Hubungan Luar Negeri . Saya telah memikirkan tentang warisan Bush karena saya melihat sebuah buku di tempat sampah setengah harga di toko buku lokal dengan judul “Bagaimana Pemerintahan Bush Membawa Amerika ke Irak” dan saya menyadari bahwa, sejujurnya, tidak ada yang peduli lagi. Setidaknya tidak di negara ini. Terlalu banyak yang telah terjadi dalam dua dekade terakhir.

Ingat tahun-tahun Bush? Pada saat itu, banyak orang mengira dia adalah presiden paling mengerikan yang pernah ada. Saya ingat dengan jelas sampul Rolling Stone pada Mei 2006. Bush digambarkan duduk di bangku dengan topi bodoh dan ekspresi bodoh, dan judulnya bertanya: “Presiden Terburuk dalam Sejarah?”

Demokrat merasakan kebencian khusus terhadap keturunan muda dari keluarga politik yang berhak ini, dan atas kegagalan moral pemerintahannya. Pelukan siksaan, misalnya. Penjara lepas pantai di Guantanamo tempat para tersangka ditahan (dan masih) tanpa pengadilan. Perang yang tidak perlu dengan Irak yang merusak reputasi Amerika di seluruh dunia.

Itu adalah hari-hari ketika Bush dibandingkan dengan presiden paling tidak sukses dalam sejarah: James Buchanan, Franklin Pierce, Richard Nixon. Tetapi hari-hari itu telah berakhir. Hari-hari ini Anda lebih mungkin mendengar bahwa Bush adalah pelukis yang sangat berbakat, bahkan teman makan malam yang menawan.

Dia adalah teman Michelle Obama “Aku mencintainya sampai mati,” katanya dan jika dia menyukainya, mengapa kita tidak? Peringkat persetujuannya telah pulih secara dramatis, naik dari 33% yang lesu ketika dia meninggalkan jabatannya menjadi 61% yang kuat pada tahun 2018, menurut jajak pendapat CNN . Untuk seorang Republikan, dia mulai terlihat rasional dan masuk akal.

Bagaimana itu bisa terjadi?

Nah, beberapa di antaranya jelas karena berlalunya waktu, yang menyembuhkan semua peringkat kesukaan. Nixon, yang dipecat dari jabatannya selama skandal Watergate, lebih populer pada saat dia meninggal pada tahun 1994 dibandingkan ketika dia mengundurkan diri 20 tahun sebelumnya. Bill Clinton naik kembali dari posisi terendahnya di Lewinsky. Orang Amerika melupakan sejarah mereka dengan cepat. Cukup untuk hari ini kejahatannya, seperti yang dikatakan Alkitab.

Tetapi hal utama yang terjadi, saya khawatir, adalah seseorang yang bahkan lebih buruk dan lebih menakutkan datang: Donald Trump, seorang presiden yang sangat transgresif sehingga Bush mulai terlihat hampir baik-baik saja di kaca spion.

Ya, Bush bukan Trump yang menandatangani Undang-Undang Patriot menjadi undang-undang dan salah menangani Badai Katrina dan memimpin dimulainya Resesi Hebat dan memperjuangkan privatisasi Jaminan Sosial. Dia adalah orang bodoh yang memuji orang Amerika yang ” bekerja keras untuk memberi makan keluarga Anda ” dan bertanya “Apakah anak-anak Anda belajar?” dan kemudian berani bersikeras bahwa dia telah “disalahpahami”. Kebijakannya menyebabkan lebih banyak kematian daripada Trump.

Tetapi pada akhirnya, ada perbedaan yang berarti di benak saya antara kesalahan yang dilakukan oleh Bush dan kesalahan yang disebabkan oleh Trump, yang menurut saya adalah presiden terburuk, tentu saja dalam hidup saya.

Trump bukan sembarang presiden tua yang buruk.

Apa yang membuat Trump tidak layak bukanlah kebijakannya atau bahkan keyakinannya, sejauh yang dia miliki. Itu adalah karakternya. Dia adalah seorang demagog yang tidak jujur, anti-demokrasi, dua kali dimakzulkan, seorang pria yang korup dan tidak bertanggung jawab tanpa prinsip yang tidak dapat mengatasi obsesinya sendiri dengan pengayaan diri, pembesar diri, dan tempat di tengah panggung.

Penolakannya untuk menerima hasil pemilu 2020 menunjukkan bahwa Trump tidak menghormati institusi Amerika atau aturan hukum. Bush membuat banyak kesalahan dan kebijakannya menimbulkan banyak kerusakan (terutama jika Anda, katakanlah, seorang tahanan di penjara Abu Ghraib).

Tapi saya tidak pernah percaya dia akan menempatkan ambisinya sendiri untuk berkuasa atas kepentingan terbaik orang Amerika. Saya benci harus membuat perbedaan moral yang begitu mengerikan. Mungkin latihan seperti itu lebih baik diserahkan kepada para filsuf.

Tapi perbedaan itu penting.

Meskipun saya tidak menyukai Bush dan sangat tidak setuju dengan Liz Cheney dan merasa ngeri dengan begitu banyak posisi GOP, saya menantikan hari ketika musuh politik saya bukanlah pelanggar norma atau penghasut kudeta yang sembrono. Saya menantikan hari ketika kita dapat kembali memperdebatkan masalah dengan Republikan non-Trumpist yang tidak gila.

Sementara itu, prioritas untuk saat ini dan masa depan yang dapat diramalkan harus merebut kendali partai itu dari tangan berbahaya Donald Trump dan menolak dia dan para pembantunya jalan kembali ke kekuasaan, karena itu akan menjadi bencana besar bagi Amerika Serikat, reputasinya, kemakmuran dan kedamaian dan keamanannya.

Saya tidak mengatakan saya ingin membawa kembali George W. Bush atau orang seperti dia. Saya hanya mengatakan bahwa Donald Trump adalah kasus khusus dan menimbulkan ancaman yang unik.

George W. Bush Adalah Presiden yang Mengerikan, dan Dia Tidak Cerdas
Information

George W. Bush Adalah Presiden yang Mengerikan, dan Dia Tidak Cerdas

George W. Bush Adalah Presiden yang Mengerikan, dan Dia Tidak Cerdas – Lebih dari tiga tahun masih tersisa dalam kepresidenan George W. Bush ketika telah runtuh pada akhir tahun 2005. Dengan demikian, industri revisionisme Bush telah menikmati periode waktu yang sangat lama untuk merencanakan tindakannya dan memprediksi kembalinya pria mereka sebagai seorang disalahpahami, terlalu difitnah dan – beranikah mereka mengatakannya? – presiden yang sukses. Pembukaan museum Bush hari ini telah membuka banjir revisionisme Bush yang terpendam.

George W. Bush Adalah Presiden yang Mengerikan, dan Dia Tidak Cerdas

impeachbush – Perlu dicatat bahwa Bush melakukan beberapa hal baik selama masa kepresidenannya. Beberapa di antaranya menerima pujian pada saat itu (reformasi pendidikannya, dukungannya untuk mengobati penyakit di Afrika). Yang lain menerima pujian yang sangat tidak proporsional pada saat itu karena apa yang mungkin disebut kefanatikan lunak dari harapan yang rendah (pidatonya pasca-9/11, yang berarti mengatakan kepada negara yang bersatu dan menginginkan kepemimpinan bahwa Al Qaeda itu buruk.)

Baca Juga : Mengapa Bush, Blair Harus Didakwa Dengan Kejahatan Perang Atas Invasi Irak

Juga benar bahwa partai Bush sayangnya memutuskan, setelah masa kepresidenannya, bahwa dia gagal terutama karena terlalu moderat, terlalu berbelas kasih, dan terlalu bipartisan, dan bergerak lebih jauh sejak saat itu, membuat Bush terlihat waras secara retrospektif. Pada saat itu, beberapa dari kita menerima begitu saja pilihan Bush untuk menghindari kefanatikan anti-Muslim dan tidak mengusulkan pemotongan besar-besaran untuk program pemerintah bagi orang Amerika yang paling sakit dan paling rentan. Menurut standar GOP saat ini, keputusan ini membuat Bush terlihat berpikiran adil dan bahkan negarawan.

Tetapi proyek revisionis Bush memiliki tujuan yang jauh lebih ambisius daripada sekadar menyelamatkan beberapa kesopanan dari reruntuhan. Ini bertujuan untuk restorasi menyeluruh, baik secara karakterologis maupun substantif. Keith Hennessey , mantan ajudan Bush, telah menulis serangan yang panjang dan menyakitkan terhadap kita yang meragukan kemampuan intelektual presiden ke-43, di bawah tajuk provokatif “George W. Bush lebih pintar dari Anda.” Judulnya tidak berlebihan. Hennessey benar-benar bersungguh-sungguh :

Presiden Bush sangat pintar menurut standar tradisional apa pun. Dia sangat analitis dan sangat cepat untuk dapat membedakan pertanyaan inti yang perlu dia jawab. Kadang-kadang agak memalukan ketika dia mendahului salah satu sekretaris Kabinetnya dalam diskusi kebijakan dan penasihat itu berjuang untuk mengejar ketinggalan. Dia terkadang memaksa kami untuk mempercepat melalui presentasi kebijakan karena dia begitu cepat memahami apa yang kami presentasikan.

Hennessey menulis ini dengan keyakinan sedemikian rupa sehingga efeknya menakjubkan. Ezra Klein mengakui, “Sebenarnya saya cenderung setuju. Anda tidak bisa menjadi presiden tanpa menjadi cukup pintar.

Saya kira semua ini bergantung pada apa yang kita maksud dengan “cukup pintar”. Seberapa pintar Anda harus menjadi gubernur, atau menjadi calon presiden? Itu hanya selangkah lagi untuk menjadi presiden, tetapi saya tidak akan menyebut Sarah Palin “cukup pintar”, setidaknya tidak menurut standar yang seharusnya diterapkan pada pekerjaan seperti presiden. Jika Anda berbicara tentang sekelompok orang yang Anda kenal dari sekolah menengah, tentu saja, mungkin Anda akan mengatakan Bush atau Palin cukup pintar.

Tetapi jika kita mendefinisikan intelijen sebagai kemampuan untuk memahami isu-isu kebijakan publik, untuk mensintesis informasi dengan cara yang koheren, saya tidak akan menyebut George W. Bush “cukup pintar”. Semua bukti publik yang tersedia bagi kita menunjukkan seseorang yang berpikir dengan slogan-slogan yang kasar dan sederhana. Bush memang menderita banyak ejekan karena kesalahan bicaranya. Tapi saya tidak berpikir canggung berbicara adalah masalahnya. Caranya mendiskusikan kebijakan menunjukkan ciri-ciri pemikiran yang sangat sederhana. Di sini dia mencoba menjelaskan dirinya sendiri tentang kebijakan luar negeri:

Jika Anda menyukai dan bersimpati dengan program Bush, Anda mungkin menemukan kecerdasan yang lebih dalam di sana. Saya hanya melihat bukti dari seorang pria yang tidak hanya tidak memiliki kemampuan untuk berpikir secara analitis tetapi juga meremehkan gagasan itu. Satu pembelaan terhadap Bush, yang ditawarkan oleh tokoh-tokoh yang kurang penjilat seperti David Brooks , adalah bahwa pria yang dipamerkan di depan umum adalah versi yang jauh lebih bodoh dari yang sebenarnya. Ini cukup sulit dipercaya, tetapi juga bertentangan dengan cukup banyak bukti tidak langsung.

Mantan tokoh pemerintahan seperti John O’Neill dan John Diulio telah melukiskan gambaran yang mengganggu tentang Bush sebagai orang yang berpikiran tertutup dan sederhana . (“Presiden yang tidak tahu apa-apa itu begitu buram pada beberapa masalah penting sehingga pejabat tinggi Kabinet dibiarkan menebak-nebak pikirannya bahkan setelah pertemuan tatap muka.”) Richard Perle mengenang , setelah memberi pengarahan kepada Bush, bahwa “dia tidak tahu banyak. ” Bush tampaknya tidak memahami batasannya sendiri bersikeras bahwa Swedia tidak memiliki tentara, dan mempertahankan posisinya bahkan ketika diberi tahu bahwa dia sedang memikirkan Swiss :

Ketika Bush pertama kali muncul di kancah politik, dan terutama selama beberapa tahun pertama kepresidenannya yang tampaknya berhasil, para pembelanya menepis pertanyaan tentang ketajaman mentalnya dengan menunjuk pada kesuksesannya. Jika dia sangat bodoh, bagaimana dia bisa mencapai begitu banyak? Yah, dia tidak melakukannya. Dia mengawasi pemerintahan yang membawa malapetaka karena alasan yang selalu dipahami oleh para pengkritiknya: Bush adalah seorang intelektual bodoh, seorang pria yang mengambil keputusan tanpa adanya fakta, yang menepis realitas yang tidak menyenangkan sebagai gangguan.

Jadi pertanyaan utama yang menggantung di Bush adalah rekornya sendiri. Pembelaan yang paling berguna dari rekor Bush mungkin adalah milik Jennifer Rubin – berguna karena sangat kasar dan kasar sehingga secara tidak sengaja memperlihatkan semua kelemahan bencana dalam rekor Bush yang biasanya dipelajari oleh pembela yang lebih pintar untuk berjingkat -jingkat.

Rubin mulai dengan mengutip peningkatan peringkat persetujuan untuk Bush dalam ketidakhadirannya dari jabatan yang dia simpulkan, “Bush, seperti banyak presiden lainnya, dapat dinilai paling baik dengan berlalunya waktu.” Sebenarnya, aturan dasar opini publik adalah bahwa melepaskan diri dari kontroversi partisan adalah cara yang hampir pasti untuk menikmati peringkat persetujuan yang tinggi.

Itu sebabnya wanita pertama (setidaknya ketika mereka keluar dari politik) menikmati peringkat persetujuan yang tinggi. Itu sebabnya Jimmy Carter melihat peringkat persetujuannya melonjak hingga pertengahan 60-an . Kecuali jika Rubin ingin mempertahankan proposisi bahwa Carter, juga, dipandang lebih tepat dengan berlalunya waktu.

Rubin memuji Bush karena memberlakukan manfaat obat resep Medicare yang “sadar secara fiskal”, tidak seperti “program selangit seperti Obamacare”. Dia tampaknya benar-benar tidak menyadari bahwa Bush membiayai tunjangannya sepenuhnya melalui pengeluaran defisit, sementara Obama harus membayar Obamacare dengan menemukan pemotongan pengeluaran dan pajak yang lebih tinggi. Dia memuji program Bush sebagai “populer” dan Obama sebagai “tidak populer”, yang memang benar, terutama karena Obama harus melakukan hal yang tidak populer untuk membayar manfaat yang dia ciptakan sementara Bush tidak melakukannya .

Inti dari pembelaan Rubin adalah bahwa Bush luar biasa jika Anda membebaskannya dari kesalahan apa pun atas bencana yang terjadi selama masa kepresidenannya, dan memuji dia sepenuhnya untuk periode non-bencana. Kalimat ini adalah mahakarya khusus: “Tidak seperti masa jabatan Obama, tidak ada serangan yang berhasil di tanah air setelah 9/11.”

Nyatanya, itu tidak benar ada serangan teroris kecil di Amerika Serikat, baik di luar negeri maupun di dalam negeri , setelah 9/11. Tetapi mengecualikan serangan paling dahsyat di Amerika Serikat dari catatan Bush menghindari terorisme adalah prestasi propaganda yang, meski umum, terus mengejutkan pikiran. Kaisar Honorius Menjaga Roma Aman, kecuali pernah dijarah oleh Visigoth.

Demikian pula, Rubin memuji “7 1/2 tahun pertumbuhan pekerjaan dan kemakmuran.” Saat Anda mengevaluasi seorang presiden yang menjabat selama delapan tahun, Anda harus curiga dengan frasa seperti “7 ½ tahun”. Mengapa memilih kerangka waktu itu? Rupanya Rubin memotong resesi tahun 2001, yang selalu disalahkan oleh para pembela Bush, bukan secara tidak adil, atas kondisi yang mendahuluinya. Dia juga memangkas resesi tahun 2008, yang lebih sulit dibenarkan mengingat keputusan sebelumnya.

Jadi klaimnya di sini adalah, di antara dua resesi yang dimulai di bawah Bush, kita tidak berada dalam resesi. Tapi periode antara dua resesi adalah gelembung perumahan raksasa. Dan bahkan jika kita mengabaikan fakta itu, bebaskan Bush dari resesi pertama karena datang di awal masa jabatannya, bebaskan dia dari resesi kedua karena datang di akhir, dan bebaskan dia dari gelembung yang tidak dia lakukan untuk mengempis, faktanya tetap bahwa pekerjaan dan pertumbuhan pendapatan selama periode pertengahan itu luar biasa dan secara historis lemah .

Jika Anda ingin melihat dengan baik kepresidenan Bush, Anda dapat mengatakan bahwa, meskipun dia layak disalahkan karena mengabaikan peringatan serangan Al Qaeda dan gelembung perumahan, bencana masa jabatannya tidak sepenuhnya salahnya. Tapi apa yang dia lakukan? Kebijakan ekonominya memperburuk ketimpangan pendapatan tanpa menghasilkan kemakmuran.

Peningkatan besar-besaran defisit anggaran strukturalnya, yang menggelembung menjadi lebih dari satu triliun dolar sebelum Presiden Obama menjabat, membuat Amerika Serikat kurang siap secara fiskal untuk menanggapi krisis ekonomi yang juga ditinggalkan pendahulunya. Dia memprakarsai perang yang mahal atas dasar kesalahan dan sengaja dimasakintelijen, dan gagal merencanakan periode pascaperang. Kebijakannya tidak hanya mengabaikan krisis perubahan iklim dan sistem asuransi kesehatan yang mahal dan kejam, tetapi juga membuat keduanya lebih sulit untuk diselesaikan.

Kegagalan metode pemerintahan Bush – staf peretasan dan kroni, penghinaan terhadap bukti – tercermin dengan sempurna dalam hasilnya. Kepresidenan Bush adalah bencana besar di dalam dan luar negeri, dan pencapaian kecil apa pun yang dapat diselamatkan hampir tidak ada artinya dibandingkan dengan kegagalannya. Perhitungan umum Bush tidak terlalu keras. Itu terlalu baik.

Mengapa Bush, Blair Harus Didakwa Dengan Kejahatan Perang Atas Invasi Irak
Information

Mengapa Bush, Blair Harus Didakwa Dengan Kejahatan Perang Atas Invasi Irak

Mengapa Bush, Blair Harus Didakwa Dengan Kejahatan Perang Atas Invasi Irak – Sepuluh tahun yang lalu saya adalah salah satu dari sedikit pengacara Inggris yang menentang invasi ke Irak dengan alasan bahwa itu ilegal dan tidak sah oleh PBB. Kami semua pendukung kuat dari gagasan bahwa aturan hukum adalah landasan dari setiap masyarakat yang beradab dan demokratis. Tanpanya hidup kita akan tunduk pada kebebasan untuk semua yang mungkin menjadi benar.

Mengapa Bush, Blair Harus Didakwa Dengan Kejahatan Perang Atas Invasi Irak

impeachbush – Perwujudan supremasi hukum secara internasional adalah Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia akibat langsung dari kehancuran yang ditimbulkan oleh rezim Nazi di Jerman selama Perang Dunia Kedua. Tidak ada yang menginginkan terulangnya agresi yang mencolok seperti itu, sehingga Piagam disusun untuk menggantikan diplomasi kapal perang dengan langkah-langkah damai yang diawasi oleh Dewan Keamanan PBB. Ini bukanlah visi baru. Pada tahun 1945 Piagam PBB telah diratifikasi oleh AS, Inggris, dan mayoritas dari 50 negara yang pada awalnya menyetujui kerangka kerja ini.

Dihancurkan oleh para ahli dan dengan dukungan besar-besaran di belakangnya, dokumen itu bukanlah perjanjian yang aneh, aneh, atau aneh. Piagam tersebut bukanlah gobbledygook penuh dengan akal sehat, dan harus menjadi bacaan wajib di setiap sekolah. Pasal 1 memperjelas bahwa tujuan utama PBB adalah untuk mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional dan untuk tujuan itu mengambil langkah-langkah kolektif yang efektif untuk pencegahan dan penghapusan ancaman terhadap perdamaian dan untuk bertindak sesuai dengan keadilan dan prinsip-prinsip perdamaian. hukum internasional.

Baca Juga : Kejahatan Bush: Kasus Pembunuhan Bugliosi

Adalah tugas PBB untuk menentukan tindakan kolektif apa yang harus diambil dan bukan untuk masing-masing negara mengambil tindakan unilateral atau bilateral. Ini bukan ilmu roket, tetapi penerapan sederhana dari pengekangan dan penghormatan terhadap aturan yang disetujui Inggris dan Amerika ketika mereka menandatangani Piagam. Tapi ini bukan yang terjadi 10 tahun lalu atas perintah Presiden AS George W. Bush dan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Agenda mereka sangat berbeda dan untuk menyingkirkan seorang diktator, Saddam Hussein, yang rezimnya menjijikkan.

Tapi perubahan rezim, bagaimanapun diinginkan, tidak diizinkan oleh Piagam. Jika ya, negara-negara kuat bisa berkeliling dunia memilih yang lemah atau lebih khusus lagi negara-negara yang dianggap memusuhi ambisi mereka sendiri. Jika beberapa politisi merasa sulit untuk memahami semua ini, Pasal 2 menyatakannya dengan tegas, “Semua Anggota harus menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara mana pun dalam hubungan internasional mereka.”

Setiap orang menyadari bahwa mungkin ada pengecualian untuk aturan ini, tetapi Piagam tersebut secara khusus tidak mengizinkan tindakan preemtif atau pencegahan (yaitu masuk lebih dulu) atas dasar ancaman yang dirasakan di masa depan. Satu-satunya cara untuk mengatasi kesulitan ini adalah poros Bush-Blair mengarang kasus ancaman. Ini mereka lakukan dengan manipulasi intelijen yang cacat tentang keberadaan senjata pemusnah massal di Irak (yang tidak pernah ditemukan), dan klaim palsu bahwa Saddam Hussein dapat menyebarkan WMD semacam itu dalam waktu 45 menit.

Argumen yang salah ini menjadi dasar utama invasi karena satu-satunya jalan lain menuju perang telah ditutup oleh hukum internasional. PBB memiliki kekuatan untuk mengesahkan intervensi militer setelah semua opsi lain telah habis dan perdamaian serta stabilitas suatu kawasan dalam bahaya. Pada saat itu menjadi perdebatan tentang apakah Irak memenuhi kriteria ini dengan kegagalannya mematuhi resolusi PBB tentang perlucutan senjata. Resolusi utama Dewan Keamanan 1441, diadopsi pada November 2002, meminta Irak untuk melucuti WMD-nya dan bekerja sama dengan inspektur senjata PBB. Dewan menjelaskan bahwa mereka terus bertanggung jawab tetapi tidak mengizinkan penggunaan kekuatan di Irak.

Tony Blair bersikeras kepada publik Inggris bahwa dia hanya akan mendukung perang jika resolusi Dewan Keamanan kedua yang mengesahkan tindakan tersebut disahkan, tetapi resolusi tersebut tidak pernah datang. Bush dan Blair menyadari bahwa mereka tidak akan pernah mendapatkannya, jadi mereka bersiap untuk melakukannya sendiri dengan koalisi yang kokoh. Pasukan sudah dilakukan di lapangan. Tidak ada jalan kembali.

Inilah mengapa Bush dan Blair tidak siap untuk mengizinkan para inspektur senjata, yang berada di Irak, lebih lama lagi. Inspektur tidak menemukan bukti WMD menjelang perang dan tidak pernah melakukannya, tetapi diperintahkan untuk pulang. Saya tidak sendirian dalam pandangan ini. Ada konsensus substansial pendapat hukum internasional yang mengakui ilegalitas invasi. Kofi Annan, Sekretaris Jenderal PBB saat itu, mengatakan kepada BBC pada tahun 2004 bahwa Piagam tersebut telah dilanggar dan invasi tersebut tidak disetujui oleh Dewan Keamanan.

Di Inggris kami masih menunggu hasil penyelidikan publik tentang keadaan di mana keputusan untuk berperang diambil. Blair tidak pernah menginginkan penyelidikan ini tetapi dipaksa oleh kekuatan keluarga korban dan opini publik untuk menyetujuinya. Selama ini dua tahun telah berlalu sementara pemerintah telah menghalangi pengungkapan dan publikasi. Itu tidak bisa ditolerir dan tidak bisa dimaafkan. Saya percaya George W. Bush dan Tony Blair harus diadili atas kejahatan perang sebagaimana didefinisikan oleh hukum internasional.

Pada tahun 1998 Pengadilan Pidana Internasional didirikan untuk menangani individu yang melakukan kejahatan internasional. Empat pelanggaran disepakati yaitu kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, dan kejahatan agresi. Sayangnya hanya tiga yang pertama yang diberlakukan. Inggris, untuk kredit mereka, mendaftar ke pengadilan. Tetapi AS tidak melakukannya, jangan sampai para pemimpinnya dituduh melakukan kejahatan di hadapan pengadilan.

Sementara tindakan agresi tidak dapat dituntut, kejahatan perang yang dilakukan sesudahnya dapat dituntut. Jadi misalnya untuk melancarkan serangan, seperti invasi ke Irak, dengan pengetahuan bahwa efeknya mungkin menyebabkan kematian atau cedera insidental terhadap warga sipil atau lingkungan alam (Pasal 8) akan membuat pelakunya dapat dituntut. Penggunaan bom curah dan depleted uranium di Irak oleh pasukan koalisi (secara halus disebut kerusakan tambahan) terhadap warga sipil yang rentan termasuk dalam definisi ini. Akibatnya, sebuah konsorsium hukum di mana saya menjadi bagiannya, dan kelompok lain di Eropa, mengajukan petisi kepada ICC untuk tindakan terhadap politisi Inggris atas keterlibatan mereka dalam perang. Tidak ada yang terjadi.

Membuat para pemimpin AS diseret ke pengadilan bahkan lebih bermasalah dan Dewan Keamanan dapat merujuk orang Amerika ke pengadilan, tetapi AS adalah anggota tetap Dewan dan dapat memveto potensi rujukan apa pun. Sebagai alternatif, masing-masing negara anggota dapat memasukkan kejahatan yurisdiksi universal ini ke dalam hukum domestik mereka sendiri. Kemudian jika pelaku kejahatan perang AS melakukan perjalanan ke yurisdiksi negara itu, mereka dapat ditangkap.

Inggris memiliki ketentuan seperti itu, tetapi ketika diuji oleh warga Inggris yang mencari surat perintah penangkapan sehubungan dengan rencana kunjungan para pemimpin politik dan militer Israel yang berpotensi bertanggung jawab atas kejahatan perang di Gaza dan pemerintah Inggris dengan tercela menempatkan hambatan dalam cara penggunaannya di masa depan. Jadi George W. Bush dapat dengan aman merencanakan kunjungan untuk minum teh bersama Tony Blair di London tanpa takut dituntut di Inggris.

Seluruh episode tentang Perang Irak adalah kisah norak yang telah menumbangkan supremasi hukum dan menodai reputasi hukum internasional. Tanpa akuntabilitas untuk negara-negara Barat, bagaimana kita bisa mengharapkan seluruh dunia untuk menghormati prinsip-prinsip ini? Sudah waktunya bagi Bush dan Blair untuk diselidiki secara menyeluruh, independen dan secara hukum atas kejahatan yang saya sarankan telah dilakukan dan inilah saatnya kejahatan agresi mulai berlaku.

Kejahatan Bush: Kasus Pembunuhan Bugliosi
Information

Kejahatan Bush: Kasus Pembunuhan Bugliosi

Kejahatan Bush: Kasus Pembunuhan Bugliosi – Semua orang tahu bahwa pembunuhan tidak memiliki undang-undang pembatasan. Jadi meskipun tampaknya agak terlambat untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap George W. Bush atas perilakunya di kantor, bukti yang memberatkannya sangat banyak dan tidak terbantahkan.

Kejahatan Bush: Kasus Pembunuhan Bugliosi

impeachbush – Fakta-faktanya tidak dipertanyakan, tetapi sekarang setelah dia tidak lagi menjadi presiden, masalah apa yang harus dilakukan tentang mereka tetap ada: Bagaimana seharusnya dia dan pemerintahannya dimintai pertanggungjawaban atas penipuan mereka?

Baca Juga : George W. Bush dan Pengadilan Militer 

Haruskah Bush diadili? Siapa yang memiliki yurisdiksi untuk melakukannya? Dan apa biaya yang tepat? Vincent Bugliosi, jaksa terkenal yang menghukum Charles Manson, percaya Bush harus diadili atas pembunuhan. Dan dari suaranya, dia lebih suka minum bir dengan Manson.

Menurut prinsip-prinsip hukum yang sama Bugliosi dipanggil terhadap Manson ( Judul 18, Bagian 2B dari Kode AS apa yang disebutnya “aturan kewajiban perwakilan konspirasi”), Bush bersalah secara hukum atas kematian lebih dari 4.000 personel militer Amerika dan lebih dari 100.000 warga sipil di Irak:

“Dengan kata lain, jika Bush secara pribadi membunuh seorang tentara Amerika, dia akan bersalah atas pembunuhan. Di bawah hukum, dia tidak dapat mengebalkan dirinya dari tanggung jawab pidananya dengan menyebabkan pihak ketiga melakukan pembunuhan. Dia tetap bertanggung jawab. George Bush tidak dapat duduk diam dengan aman di Kantor Ovalnya di Washington, DC, sementara tentara muda Amerika yang berperang dihancurkan berkeping-keping oleh bom pinggir jalan di Irak, dan mencuci tangannya dari semua kesalahan. Ini tidak semudah itu. Dia hanya bisa melakukan ini jika dia melakukannya tidak membawa bangsa ini ke dalam perang dengan alasan palsu. Jika dia melakukannya, yang ditunjukkan oleh banyak bukti, dia bertanggung jawab secara pidana atas ribuan kematian orang Amerika di Irak.”

Pusat Penyelidikan Publik nirlaba telah mendokumentasikan 935 pemalsuan yang dilakukan oleh pejabat tinggi pemerintahan Bush kepada publik menjelang invasi ke Irak pada Maret 2003. Itu sendiri adalah kriminal, tetapi tidak ada undang-undang yang melarang politisi dari berbohong (Anda melihat debat presiden pertama , bukan?), tetapi ketika kebohongan melibatkan pengiriman orang Amerika ke medan perang, standar tanggung jawab (moral? etis? legal?) jauh lebih tinggi daripada berbohong tentang rencana pajak Anda sendiri .

“The Prosecution of an American President” didasarkan pada buku Bugliosi tahun 2008, The Prosecution of George W. Bush for Murder. Beberapa orang mungkin mengeluh bahwa film tersebut “bias” atau “tidak adil”, tetapi judulnya bukanlah “Penuntutan dan Pembelaan Presiden Amerika”.

Hal ini cukup jelas disajikan sebagai kontra-argumen yang awalnya dibuat oleh pemerintahan Bush. Ini adalah kasus untuk kejaksaan. Menontonnya, saya sering merasa seperti mendaur ulang berita lama, tetapi mengingat kesalahan persepsi yang masih dimiliki banyak orang Amerika, mungkin saya salah. (Mengenai posisi saya untuk meminta pertanggungjawaban Bush dan kawan-kawan atas pengkhianatan mereka, saya sudah jelas saya pikir mereka harus diadili, disiarkan televisi ke seluruh dunia.)

Disusun menjadi tiga bagian, film ini dimulai sebagai iklan untuk Vincent Bugliosi: orang hebat, penulis nonfiksi terlaris ( Helter Skelter , Outrage , The Betrayal of America ), rekor sempurna 21 untuk 21 hukuman pembunuhan.

(Saksi karakter Alan Dershowitz , yang mungkin Anda ingat sebagai Ron Silver dalam ” Reversal of Fortune ” berkata: “He. Will. Get. At. The. Truth.”) Bagian kedua adalah mock-prosecution sepihak pada dasarnya monolog panggung dengan audiensi non-voting “juri” yang dilakukan Bugliosi di almamaternya, Sekolah Hukum UCLA pada tahun 2008. Dan bagian ketiga dikhususkan untuk kesaksiannya di hadapan Komite Kehakiman DPR John Conyerspada tahun 2008.

Dalam satu jam empat puluh menit, “The Prosecution of a American President” menjadi berulang-ulang sebagian karena Bugliosi, sosoknya yang berapi-api dan melodramatis, tidak dapat menahan kemarahannya dan para pembuat film memanjakannya. Film ini membengkak dengan cara lain juga. Sutradara Dave Hagen dan David J. Burke mengemas film tersebut dengan stok gambar usang untuk melengkapi pidato Bugliosi ( perlakuan Ken Burns terhadap Deklarasi Kemerdekaan dan Konstitusi; gambar-gambar patriotik yang menggugah dari monumen nasional, dari Lincoln Memorial hingga Gunung Rushmore ), disetel ke skor film horor yang direkam dengan kaya bass.

Foto-foto pembantaian perang secara sensasional disandingkan dengan gambar-gambar murahan dari Bush yang terlihat konyol dan bersenang-senang. (Ya, kita semua tahu dia adalah The Vacation Presidentmenghabiskan hampir sepertiga dari delapan tahun pemerintahannya jauh dari kantor atau berlibur, tetapi seperti yang biasa dikatakan oleh tokoh penegak hukum Los Angeles terkenal lainnya, mari kita berpegang pada fakta, Bu.)

Terkadang sulit untuk mengetahui apakah Anda sedang menonton film propaganda atau parodi. Film tersebut bahkan menghadirkan saksi kejutan yang dramatis, ibu dari seorang pemuda Amerika yang terbunuh di Irak, untuk menyatakan: “George Bush membunuh anak saya.” Dia benar dalam haknya untuk merasa seperti itu karena Bush dan rekan konspiratornya memanipulasi dan memutarbalikkan fakta untuk membenarkan pawai perang yang telah mereka putuskan tetapi manipulatif, perkembangan teatrikal seperti itu tidak memperkuat kasus Bugliosi. .

Mari kita perjelas tentang ini: Tidak ada yang bisa mengetahui dengan pasti apakah Saddam memiliki atau tidak memiliki Senjata Pemusnah Massal tua yang berkeliaran dari tahun 1991, atau apakah dia berada dalam posisi untuk mulai menyusun kembali rencana untuk mengembangkan senjata nuklir. Ada sedikit atau tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia memang memiliki senjata-senjata itu, tetapi itu bukanlah cerita yang diajukan oleh pemerintah. “Kami tahu di mana mereka berada. Mereka ada di daerah sekitar Tikrit dan Bagdad dan agak ke timur, barat, selatan, dan utara.”

Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld (30 Maret 2003)

“Sederhananya, tidak ada keraguan bahwa Saddam Hussein sekarang memiliki senjata pemusnah massal.” — Wakil Presiden Dick Cheney (26 Agustus 2002)

“Intelijen yang dikumpulkan oleh pemerintah ini dan pemerintah lainnya tidak meragukan bahwa rezim Irak terus memiliki dan menyembunyikan beberapa senjata paling mematikan yang pernah dibuat.” — Presiden George W. Bush (18 Maret 2003)

“Tanpa keraguan”? Intelijen tidak mengatakan hal seperti itu, seperti yang ditunjukkan oleh laporan yang tidak diklasifikasikan, dan tiga kutipan itu saja sudah cukup untuk membuktikan penipuan. Bugliosi mendasarkan kasusnya terutama pada Perkiraan Intelijen Nasional Oktober 2002 yang terkenal , versi yang sangat disunting (terdiri dari “Key Judgments” yang dipilih dengan hati-hati) telah dideklasifikasi oleh pemerintahan Bush (dan tersedia untuk siapa saja di situs web resmi pemerintah AS) pada bulan Juli , 2003.

Itu berisi temuan dari badan intelijen tentang kemungkinan bahwa Saddam memiliki WMD dan sedang mengembangkan program senjata nuklir tetapi sebagian besar temuan yang bertentangan dihilangkan dari dokumen yang dirilis, yang hampir tidak bisa disebut “slam dunk” bahkan dalam bentuk bowdlerized.

Namun, aktivitas yang telah kami deteksi tidak menambah kasus yang menarik bahwa Irak saat ini sedang mengejar apa yang INR anggap sebagai pendekatan terpadu dan komprehensif untuk memperoleh senjata nuklir. Irak mungkin melakukannya, tetapi INR menganggap bukti yang tersedia tidak memadai untuk mendukung penilaian semacam itu.

Kurangnya bukti persuasif bahwa Bagdad telah meluncurkan upaya yang koheren untuk menyusun kembali program senjata nuklirnya, INR tidak mau berspekulasi bahwa upaya semacam itu dimulai segera setelah kepergian inspektur PBB atau untuk memproyeksikan garis waktu penyelesaian kegiatan yang sekarang tidak terlihat terjadi. Akibatnya, INR tidak dapat memprediksi kapan Irak dapat memperoleh perangkat atau senjata nuklir.

Dalam pandangan INR, upaya Irak untuk memperoleh tabung aluminium merupakan inti dari argumen bahwa Bagdad sedang menyusun kembali program senjata nuklirnya, tetapi INR tidak yakin bahwa tabung tersebut dimaksudkan untuk digunakan sebagai rotor sentrifugal. INR menerima penilaian ahli teknis di Departemen Energi AS (DOE) yang telah menyimpulkan [pada bulan April, 2001] bahwa tabung yang ingin diperoleh Irak tidak cocok untuk digunakan dalam sentrifugal gas yang akan digunakan untuk pengayaan uranium dan menganggap tidak persuasif. argumen yang dikemukakan oleh orang lain untuk membuat kasus bahwa mereka dimaksudkan untuk tujuan itu.

INR ternyata benar dalam kedua hal tersebut. Yang penting di sini bukanlah Saddam ternyata tidak memiliki WMD atau program nuklir, tetapi tidak ada bukti kuat untuk mendukung pernyataan pemerintahan Bush, yang mereka nyatakan sebagai fakta. Yang lebih menarik, setidaknya bagi saya, adalah bagaimana pemerintah menggunakan pola asosiasi kata untuk menciptakan ilusi hubungan antara Saddam dan serangan 9/11/2001. Seperti yang dilaporkan Christian Science Monitor lima hari sebelum invasi pada bulan Maret 2003:

Dalam konferensi pers prime-time-nya minggu lalu, yang berfokus hampir hanya pada Irak, Presiden Bush menyebutkan 11 September sebanyak delapan kali. Dia menyebut Saddam Hussein lebih banyak dari itu, seringkali bersamaan dengan peristiwa 11 September.

Bush tidak pernah menyalahkan serangan langsung pada presiden Irak. Namun, efek keseluruhannya adalah memperkuat kesan yang bertahan di sebagian besar publik Amerika: bahwa diktator Irak memang memainkan peran langsung dalam serangan itu. Jajak pendapat New York Times/CBS minggu ini menunjukkan bahwa 45 persen orang Amerika percaya bahwa Hussein “secara pribadi terlibat” pada 11 September, angka yang hampir sama dengan bulan lalu.

Sumber-sumber yang mengetahui tentang intelijen AS mengatakan tidak ada bukti bahwa Hussein berperan dalam serangan 11 September, atau bahwa dia pernah atau sedang membantu Al Qaeda. Namun Gedung Putih tampaknya mendorong kesan palsu ini, karena berusaha mempertahankan dukungan Amerika untuk kemungkinan perang melawan Irak dan menunjukkan keseriusan tujuan rezim Hussein.

Itu hanya sedikit kasus Bugliosi melawan Bush dan para komplotannya. Saya belum membaca bukunya, tetapi ada cukup banyak laporan bagus dan dokumen sumber asli yang tersedia di web. Sayangnya, saya ragu setengah dari negara yang masih mendapat informasi yang salah akan mencarinya.

George W. Bush dan Pengadilan Militer
Information

George W. Bush dan Pengadilan Militer

George W. Bush dan Pengadilan Militer – Pelajaran elektronik ini berfokus pada Presiden George W. Bush dan tanggapannya terhadap serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat. Beberapa hari setelah serangan, Bush menuntut agar pemerintah Taliban di Afghanistan menyerahkan Osama Bin Laden dan menutup kamp pelatihan Al-Qaeda. Ketika Taliban menolak, Bush memerintahkan serangan ke negara itu.

George W. Bush dan Pengadilan Militer

impeachbush – Setelah ratusan pejuang musuh ditangkap di medan perang di Afghanistan, di AS, dan di seluruh dunia, pertanyaan tentang bagaimana tahanan dalam Perang Melawan Teror harus diperlakukan menjadi problematis. Apakah teroris yang dituduh sebagai penjahat, atau apakah mereka kombatan ilegal (agresor bersalah karena melanggar hukum perang)? Jawaban Bush atas pertanyaan itu-bahwa mereka adalah kombatan ilegal yang tidak berhak atas perlindungan proses hukum AS,

Baca Juga : George W. Bush Berbohong Tentang WMD

Cerita

Pada 11 September 2001, teroris Islam radikal membajak dan menabrakkan empat jet penumpang di New York, Washington, DC, dan Pennsylvania. Secara keseluruhan, 2.976 orang, sebagian besar warga sipil, kehilangan nyawa pada hari itu. Pada hari-hari setelah serangan, intelijen AS dan Inggris mengkonfirmasi bahwa Al-Qaeda, yang dipimpin oleh Osama bin Laden, telah merencanakan dan melakukan serangan.

Pada tanggal 20 September, Presiden George W. Bush berbicara kepada orang Amerika-banyak di antaranya belum pernah mendengar tentang Al-Qaeda-dalam pidato yang disiarkan televisi sebelum sesi gabungan Kongres. Bush membandingkan serangan 11 September terhadap sasaran sipil dengan 7 Desember 1941 ketika Jepang mengebom pangkalan angkatan laut di Pearl Harbor. Dia menjelaskan bahwa meskipun Al-Qaeda terkait dengan lebih dari enam puluh negara, basisnya adalah Afghanistan. Dia mengutuk rezim Taliban yang menguasai Afghanistan,

Bush mengidentifikasi Osama Bin Laden sebagai “tersangka utama” dalam serangan itu. AS menuntut agar Taliban menyerahkan Bin Laden dan para pemimpin Al Qaeda lainnya ke AS, dan menutup banyak kamp pelatihan Al Qaeda di negara itu. Taliban menolak. AS mulai membom Afghanistan pada 7 Oktober 2001.

Dua bulan kemudian, Presiden Bush menyetujui penggunaan Pengadilan Militer untuk mengadili para tersangka teroris, termasuk banyak orang yang ditangkap di Afghanistan. Bush mengatakan bahwa Pengadilan diperlukan untuk “melindungi Amerika Serikat dan warganya, dan untuk pelaksanaan operasi militer yang efektif dan pencegahan serangan teroris.” Sebuah kamp penahanan didirikan di pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Guantanamo, Kuba.

Pengadilan Militer adalah proses pengadilan yang digunakan untuk mengadili musuh atas pelanggaran hukum perang. Pengadilan Militer berbeda dari pidana dalam beberapa hal penting. Pengadilan Militer tidak diharuskan untuk mempertahankan banyak hak yang dilindungi dalam Bill of Rights. Misalnya, Amandemen Keenam mensyaratkan persidangan pidana terbuka untuk umum, tetapi Pengadilan Militer bisa dirahasiakan.

Aturan pembuktian yang ketat dalam sistem peradilan sipil mungkin tidak berlaku di pengadilan militer. Keputusan Pengadilan Militer tidak dapat diajukan banding di pengadilan federal. Sebaliknya, Presiden, sebagai Panglima Tertinggi, membuat keputusan akhir dalam kasus yang ditinjau.

Pengadilan Militer telah menjadi bagian dari setiap perang dalam sejarah AS melalui Perang Dunia II. Selama Perang Dunia II, Mahkamah Agung dengan suara bulat mendukung penggunaannya untuk pejuang yang melanggar hukum, bahkan ketika tertuduh adalah warga negara AS. Pada saat Bush menjadi Presiden, tidak ada Presiden yang pernah menegaskan bahwa pemerintah AS harus memperluas perlindungan Bill of Rights kepada orang-orang yang bukan warga negara Amerika Serikat dan yang dituduh berperang melawan AS.

Kurang dari sebulan setelah tahanan pertama tiba di Teluk Guantanamo, petisi habeas corpus pertama (petisi menentang penahanan) diajukan. Kasus itu diberhentikan. Lebih banyak petisi diikuti dan juga ditolak. Namun pada tahun-tahun berikutnya, kegelisahan publik dengan penahanan tak terbatas terhadap tersangka teroris di Teluk Guantanamo tumbuh. Inspektur di Teluk Guantanamo melaporkan perlakuan buruk terhadap tahanan. Mahkamah Agung AS berhenti menolak petisi habeas corpus dan secara progresif memperluas hak-hak yang diberikan kepada para tahanan di kamp tersebut.

Pada tahun 2004, Mahkamah Agung memutuskan dalam Hamdi v. Rumseld bahwa habeas corpus tidak bergantung pada status kewarganegaraan. Presiden menanggapi dengan meyakinkan Kongres yang dipimpin oleh Partai Republik untuk mengesahkan Undang-Undang Komisi Militer tahun 2006, yang membahas kondisi masa perang ketika habeas corpus tidak berlaku untuk pejuang musuh asing.

Mahkamah Agung memutuskan bahwa para tahanan memiliki hak untuk mengajukan banding atas penahanan mereka di pengadilan federal dalam kasus Hamdan v. Rumseld tahun 2006 , yang melibatkan pengemudi limusin Osama bin Laden.

Mahkamah Agung terus menggerogoti kekuasaan Presiden dan Kongres untuk mendirikan Pengadilan Militer di Boumediene v. Bush (2008). Pengadilan memutuskan Undang-Undang Komisi Militer tahun 2006 sebagai penangguhan habeas corpus yang tidak konstitusional . Tahanan kombatan musuh di Guantanamo berhak atas perlindungan proses hukum Amandemen Kelima.

Pada November 2008, Barack Obama terpilih sebagai Presiden. Salah satu janji kampanyenya adalah menutup pusat penahanan di Teluk Guantanamo pada Januari 2010. Pasukan AS tetap berada di Afghanistan dan Irak, bekerja untuk mencegah penguatan Al-Qaeda.

George W. Bush Berbohong Tentang WMD
Petitions

George W. Bush Berbohong Tentang WMD

George W. Bush Berbohong Tentang WMD – Perkiraan terbaik yang tersedia menunjukkan bahwa lebih dari 250.000 orang telah tewas sebagai akibat dari keputusan George W. Bush dan Tony Blair untuk menyerang Irak pada tahun 2003.

George W. Bush Berbohong Tentang WMD

impeachbush – Sebuah laporan investigasi yang baru dirilis dari pemerintah Inggris menunjukkan bahwa pejabat intelijen tahu sebelumnya bahwa perang akan menyebabkan ketidakstabilan besar-besaran dan keruntuhan masyarakat dan memperburuk masalah terorisme dan bahwa Blair dan Bush tetap melanjutkan upaya tersebut.

Baca Juga : Kejahatan Disnasti George HW Bush

Tanggapan yang benar untuk situasi ini adalah putus asa pada kenyataan bahwa pemerintah AS dan Inggris menciptakan tragedi kemanusiaan yang mengerikan tanpa alasan yang baik sama sekali. Namun, dendam partisan berjalan dalam, dan beberapa di sebelah kanan berpendapat bahwa laporan Chilcot Inggris membuktikan aktor pengecut yang sebenarnya adalah kaum liberal yang menuduh Bush dan Blair tidak hanya mengandalkan intelijen yang salah yang menyarankan Irak memiliki WMD tetapi berbohong tentang intelijen yang mereka lakukan. memiliki.

Sampai batas tertentu, ini tidak penting; bahkan jika mereka benar-benar berhati-hati dan berhati-hati dalam mengkarakterisasi intelijen, perang masih akan menjadi kesalahan besar yang memakan banyak korban manusia.

Tetapi kebenaran juga penting, dan kebenarannya adalah bahwa ada banyak kesempatan ketika Bush dan para penasihatnya membuat pernyataan bahwa badan-badan intelijen tahu itu salah, baik tentang WMD maupun tentang hubungan Saddam Hussein yang tidak ada dengan al-Qaeda. Istilah yang biasa digunakan untuk membuat pernyataan yang diketahui salah adalah “berbohong”.

David Corn karya Mother Jones sangat bagus dalam mencatat contoh-contoh spesifik selama bertahun-tahun. Berikut adalah beberapa:

  • Pada Oktober 2002, Bush mengatakan bahwa Saddam Hussein memiliki “gudang besar” senjata biologis. Tetapi seperti yang dicatat oleh Direktur CIA George Tenet pada awal 2004, CIA telah memberi tahu para pembuat kebijakan bahwa “tidak ada informasi khusus tentang jenis atau jumlah agen senjata atau persediaan yang ada di Baghdad.” “Stok besar” benar-benar dibuat-buat.
  • Pada bulan Desember 2002, Bush menyatakan, “Kami tidak tahu apakah [Irak] memiliki senjata nuklir atau tidak.” Bukan itu yang dikatakan Perkiraan Intelijen Nasional. Seperti yang Tenet kemudian bersaksi, “Kami mengatakan bahwa Saddam tidak memiliki senjata nuklir dan mungkin tidak akan mampu membuatnya sampai tahun 2007 hingga 2009.” Bush memang tahu apakah Irak memiliki senjata nuklir atau tidak—dan berbohong dan mengatakan dia tidak tahu untuk menghebohkan ancaman itu.
  • Di CNN pada bulan September 2002, Condoleezza Rice mengklaim bahwa tabung aluminium yang dibeli oleh Irak “hanya benar-benar cocok untuk program senjata nuklir.” Ini justru kebalikan dari apa yang dikatakan para ahli nuklir di Departemen Energi ; mereka berpendapat bahwa tidak hanya sangat mungkin tabung itu untuk tujuan non-nuklir, tetapi juga sangat mungkin. Bahkan penilaian yang lebih mengerikan tentang tabung dari lembaga lain dibesar-besarkan oleh pejabat administrasi – dan bagaimanapun, klaim bahwa mereka “hanya benar-benar cocok” untuk senjata nuklir adalah salah.
  • Pada banyak kesempatan, Dick Cheney mengutip sebuah laporan bahwa konspirator 9/11 Mohammed Atta telah bertemu di Praha dengan seorang perwira intelijen Irak. Dia mengatakan ini setelah CIA dan FBI menyimpulkan bahwa pertemuan ini tidak pernah terjadi .
  • Lebih umum tentang masalah Irak dan al-Qaeda, pada tanggal 18 September 2001, Rice menerima memo yang merangkum intelijen tentang hubungan tersebut , yang menyimpulkan bahwa hanya ada sedikit bukti adanya hubungan. Meskipun demikian Bush terus mengklaim bahwa Hussein adalah “ancaman karena dia berurusan dengan al-Qaeda” lebih dari setahun kemudian.
  • Pada bulan Agustus 2002, Dick Cheney menyatakan , “Secara sederhana, tidak ada keraguan bahwa Saddam Hussein sekarang memiliki senjata pemusnah massal.” Tetapi seperti yang dicatat Corn , pada saat itu “tidak ada informasi intelijen yang dikonfirmasi pada saat ini yang menetapkan bahwa Saddam telah menghidupkan kembali operasi WMD besar.” Jenderal Anthony Zinni, yang telah mendengar intelijen yang sama dan menghadiri pidato Cheney, kemudian mengatakan dalam sebuah film dokumenter , “Itu benar-benar mengejutkan. Saya tidak percaya wakil presiden mengatakan ini, Anda tahu? Dalam melakukan pekerjaan dengan CIA di Irak WMD, melalui semua pengarahan yang saya dengar di Langley, saya tidak pernah melihat satu pun bukti yang kredibel bahwa ada program yang sedang berlangsung.”

Pemerintahan Bush dalam banyak kesempatan melebih-lebihkan atau langsung mengarang kesimpulan dari intelijen dalam pernyataan publiknya. Bush benar-benar berbohong, dan orang-orang benar-benar mati akibat perang, kebohongan itu dimaksudkan untuk dijadikan alasan. Itulah fakta-faktanya.

Kegagalan Irak bukan hanya kasus niat baik tetapi pembuat kebijakan yang tidak kompeten yang terburu-buru melakukan apa yang seharusnya mereka ketahui akan menjadi bencana. Ini adalah kisah para pembuat kebijakan yang berulang kali menyesatkan publik tentang mengapa, tepatnya, perang dimulai.

Kejahatan Disnasti George HW Bush
Petitions

Kejahatan Disnasti George HW Bush

Kejahatan Disnasti George HW Bush – Kematian George HW Bush menghasilkan gelombang pasang upeti yang tercurah kepada “negarawan hebat” dan “pahlawan Amerika” bahkan untuk “bocah tetangga sebelah” yang membersihkan kehidupan seorang pria yang lahir dalam kekayaan keluarga mengumpulkan melalui menimbulkan penderitaan dan kekerasan yang kemudian menggunakan karir politiknya untuk memajukan warisan itu.

Kejahatan Disnasti George HW Bush

impeachbush – Para pemimpin politik yang mati selalu dipuji sebagai pahlawan di arus utama saksikan gelombang serupa setelah kematian Senator John McCain awal tahun ini tetapi contoh khusus ini terutama memberi tahu untuk pengapurannya yang bipartisan.

Baca Juga : Perpisahan Dengan Donald Rumsfeld, Penjahat Perang Yang Mengerikan

Bill Clinton menyatakan bahwa persahabatannya dengan pria yang dia kalahkan untuk kursi kepresidenan adalah “salah satu hadiah besar dalam hidup saya,” dan bahkan Senator Bernie Sanders menulis di Twitter bahwa Bush Sr. dan istrinya Barbara akan “dikenang karena kerendahan hati mereka. dan mengabdikan diri untuk negara yang mereka cintai.”

Pada Februari 2004, Dave Zirin , sekarang editor olahraga majalah Nation , mengingat keluarga Bush dengan sangat berbeda dalam sebuah artikel untuk Socialist Worker . Putra Bush Sr. George W. Bush sedang naik daun setelah invasi dan pendudukan Irak yang dianggap berhasil, belasan tahun setelah Perang Teluk pertama yang dipimpin oleh ayahnya. SW menerbitkan ulang artikel tahun 2004 ini untuk membantu menceritakan kisah nyata seorang penjahat perang berdarah biru.

Mitos BESAR tentang Amerika Serikat adalah bahwa kita hidup dalam “meritokrasi”, di mana “yang terbaik dan tercerdas” akan naik ke puncak, dan siapa pun dapat melakukannya dengan kecerdasan dan kerja keras. Pemeriksaan sekecil apa pun terhadap silsilah keluarga Bush membuktikan bahwa semua ini bohong.

Kisah Bush dari George W. Bush di Gedung Putih hari ini hingga kakek buyut di kedua sisi keluarga adalah kisah empat generasi yang mengumpulkan kekayaan mereka dan mencapai puncak kekuasaan melalui kroni kapitalisme kroni. Tidak ada ahli teori think-tank atau profesor perguruan tinggi, tidak ada ahli bedah atau seniman di antara orang-orang Bush. Dari akar ke cabang, kebangkitan keluarga Bush ke kekuasaan dan kekayaan telah berjalan seiring dengan kekayaan industri minyak dan kompleks industri militer.

“[Jika] hubungan keluarga presiden adalah taman hiburan, dunia Bush akan menjadi pemandangan untuk dilihat,” tulis Kevin Phillips, penulis buku baru American Dynasty: Aristocracy, Fortune and the Politics of Deceit in the House of Bush . “Bank-bank Timur Tengah yang terkait dengan CIA akan berkumpul di samping Tabungan dan Pinjaman Florida yang pernah mencuci uang untuk kontra Nikaragua. Lusinan sumur minyak akan mengalir selamanya tanpa menemukan minyak, berkat setoran tunai berkala oleh orang-orang tua yang mengenakan kancing Reagan-Bush dan merokok cerutu seharga 20 dolar.”

Kebangkitan Jelek House of Bush

Mengutip Karl Marx, Semak-semak benar-benar datang kepada kami meneteskan darah dan kotoran dari kepala sampai kaki. The Bush mengklaim nenek moyang yang kembali ke royalti Inggris. Tapi rumah modern Bush yang busuk dimulai dengan kakek buyut dari pihak ibu George W. Bush, George H. Walker.

Walker adalah presiden WA Harriman & Co yang berbasis di Wall Street. Dia membuat kekayaannya sebagai pencatut perang, bekerja bersama House of Morgan dalam membeli miliaran persenjataan untuk Inggris dan Prancis selama Perang Dunia Pertama. Dalam bayangan tentang hal-hal yang akan datang, Walker merasakan pentingnya minyak yang muncul sebagai mesin keuntungan dan perang ketika dia mengawasi pembangunan kembali ladang minyak Baku setelah perang pada tahun 1920-an.

Pada puncaknya, Walker adalah direktur 17 perusahaan dan memelihara rumah-rumah di seluruh negeri termasuk cagar alam seluas 10.000 hektar di Carolina Selatan, di mana menurut cucunya: “Kami dilayani oleh para pelayan kulit hitam yang paling luar biasa.”

Kakek buyut Dubya lainnya, lulusan Yale Samuel Bush, adalah presiden Buckeye Steel yang berbasis di Ohio. Seperti Walker, Samuel Bush membuat kekayaannya selama Perang Dunia Pertama dengan memproduksi bahan untuk senjata kecil. Tentu saja, Samuel menjadi kepala Bagian Ordnance, Small Arms, dan Amunition dari Dewan Industri Perang pemerintah federal pada tahun 1918.

Tidak seperti virus, setiap generasi telah menghasilkan jenis Bush yang lebih mematikan. Kakek George W. Bush adalah Prescott Bush. Dia menjadi pewaris ayah mertuanya di firma gabungan Brown Brothers Harriman. Prescott Bush menangani “pekerjaan Jerman” untuk Brown Brothers di tahun 1930-an, meraup banyak uang dengan mempersenjatai kembali Jerman Hitler.

Brown Brothers menetapkan langkah untuk peningkatan 49 persen dalam investasi AS di Jerman selama tahun 1930-an sementara investasi menurun di seluruh Eropa. Tetapi pencatutan di negara yang akan menjadi musuh AS selama Perang Dunia Kedua ini tidak mencegah Prescott untuk duduk di dua dewan yang “secara diam-diam” menyediakan bahan bagi Proyek Manhattan untuk mengembangkan bom atom.

Seperti penguasa AS lainnya yang telah menjaga keuangan dan politik di Jerman selama tahun 1930-an, Prescott Bush masuk di lantai dasar di Jerman setelah kekalahannya dalam Perang Dunia Kedua. Dia membantu saudara-saudara Dulles yang terkenal jahat dalam mendirikan OSS, pendahulu CIA sehingga membawa keluarga Bush ke dalam bisnis mata-mata.

George HW Bush putra Prescott, dan ayah Dubya lahir, dalam kata-kata mantan Gubernur Texas Ann Richards, “dengan kaki perak di mulutnya.” Alumnus Universitas Yale seperti ayah dan kakeknya, ia tertarik pada industri minyak melalui koneksi keluarga dan menghasilkan banyak uang. Dipandang sebagai “ringan secara intelektual,” George Bush Sr. tidak dapat memenangkan jabatan terpilih sebelum ia menjadi wakil presiden Ronald Reagan melampaui kursi di Kongres sebagai perwakilan distrik Texas yang kaya minyak dengan jumlah Rolls Royce per orang tertinggi di negara itu.

Sebaliknya, “Poppy” memegang hampir setiap jabatan yang tidak dipilih yang dapat diatur oleh Partai Republik untuknya. Dia adalah kepala Komite Nasional Partai Republik, kepala CIA, dan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana dia terkenal karena menulis “catatan terima kasih” kepada para donor politik selama sesi dan debat.

Setelah kalah dalam pemilihan pendahuluan presiden Partai Republik tahun 1980 dari Reagan di mana Bush Sr. menciptakan frasa “ekonomi voodoo” untuk menggambarkan proposal Reagan untuk pemberian potongan pajak kepada orang kaya dia bergabung dengan tiket dan menjadi wakil presiden. Selama masa kepresidenan Reagan, koneksinya baik sebagai mantan kepala mata-mata dan kroni industri minyak membuatnya menjadi orang penting dalam penyaluran dolar dan senjata pemerintah ke rezim Saddam Hussein di Irak.

Pada saat yang sama, Bush membantu kesepakatan skandal dengan musuh bebuyutan Irak Iran di mana AS secara ilegal menjual senjata dan menggunakan keuntungannya untuk mendukung gerilyawan kontra brutal yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah sayap kiri Sandinista di Nikaragua. Bush berhasil memenangkan kursi kepresidenan pada tahun 1988.

Dia paling dikenal sebagai “tukang daging Baghdad,” yang bertanggung jawab atas kematian sekitar 200.000 warga Irak selama Perang Teluk pertama pada tahun 1991 yang didominasi oleh pemboman udara paling intensif dalam sejarah perang. Setelah perang, Bush memiliki peringkat persetujuan hampir 90 persen.

Tapi dukungan ini mencair dalam menghadapi resesi awal 1990-an, dan Bush hanya mendapat 37 persen suara populer pada tahun 1992, salah satu hasil terendah yang pernah ada untuk presiden yang menjabat. Kampanyenya tidak terbantu oleh sesi foto di mana dia tampak terkejut dengan sistem pemindai supermarket dan mahalnya harga susu.

Darah di Kedua Tangan Mereka

Kisah Semak-semak zaman akhir kembali lagi dan lagi ke Irak. Sebagai kepala CIA pada pertengahan 1970-an, George Bush Sr. mewarisi sejarah rahasia dukungan badan tersebut untuk kebangkitan Saddam Hussein ke puncak rezim Irak.

Sebagai wakil presiden di bawah Ronald Reagan, salah satu tugas utamanya adalah mengawasi dukungan pemerintah untuk Irak. “Semakin jelas bahwa George Bush, yang sebagian besar beroperasi di belakang layar selama 1980-an, memprakarsai dan mendukung banyak pendanaan, intelijen, dan bantuan militer yang membangun Irak Saddam menjadi kekuatan agresif yang akhirnya harus dihancurkan Amerika Serikat,” kata ABC. News’ Ted Koppel pada tahun 1992.

Bush dan pejabat pemerintahan Reagan lainnya memfasilitasi transfer intelijen, perlengkapan militer dan bahkan komponen untuk senjata kimia dan biologi canggih. Ketika Saddam Hussein keluar dari jalur invasi Kuwait, yang mengancam aliran minyak Timur Tengah, Bush mengorganisir Perang Teluk pertama.

Setelah membunuh sebanyak 200.000 orang selama perang tujuh minggu, Bush mendesak rakyat Irak untuk bangkit melawan rezim. Tapi ketika Kurdi dan Syiah memberontak, Gedung Putih Bush memutuskan mereka lebih baik dengan Partai Ba’ath Saddam berkuasa dan membiarkan rezim untuk menekan pemberontakan. Dengan demikian, Bush Sr. memikul tanggung jawab langsung atas “kuburan massal Syiah Irak” yang baru-baru ini ditemukan yang ditemukan oleh pasukan AS setelah invasi Bush Jr.

Banyak yang telah dibuat dari gagasan bahwa Bush Jr. “menyelesaikan pekerjaan” di Irak yang dimulai ayahnya. Tetapi akan menjadi kesalahan untuk melihat Perang Teluk kedua sebagai masalah balas dendam keluarga.

Untuk satu hal, sejumlah Demokrat mendukung perang dan pendudukan. Pemerintahan Bush kedua, yang didukung oleh sejumlah fanatik sayap kanan yang dipimpin oleh Donald Rumsfeld, bertekad untuk membentuk kembali Timur Tengah, dan Irak adalah tahap pertama. Memang benar, bagaimanapun, bahwa sejarah telah berulang dan George Bush lainnya bertanggung jawab atas kematian banyak orang Irak. Mudah-mudahan, seperti ayahnya sebelumnya, pengawasan pascaperang terhadap invasi berdarah ke Irak akan menyebabkan kehancuran Bush Jr. juga.

Fanatik Tengkorak dan Tulang

Bush satu demi satu telah menghadiri Universitas Yale, dan masing-masing telah menjadi anggota masyarakat Skull and Bones yang elit dan sangat rahasia. Lima belas siswa Yale sebagian besar laki-laki dipilih setiap tahun. Mereka berasal dari “keluarga terbaik” dan dimaksudkan untuk tetap terhubung dalam lingkaran bisnis dan sosial sepanjang hidup mereka.

Skull and Bones adalah makanan bagi para ahli teori konspirasi yang khawatir bahwa “masyarakat rahasia” dapat mengklaim begitu banyak elit negara. Lihatlah praktik menyeramkan masyarakat, dan Anda bisa mengerti mengapa. Inisiat ke dalam Skull and Bones dibawa ke “makam”, sebuah ruang bawah tanah gelap tanpa jendela di New Haven, dengan atap yang berfungsi sebagai landasan pendaratan untuk helikopter pribadi masyarakat. Mereka disumpah untuk diam dan diberitahu bahwa mereka harus selamanya menyangkal bahwa mereka adalah anggota.

Selama inisiasi, para junior bergulat di lumpur dan dipukuli secara fisik untuk mewakili “kematian” mereka kepada dunia seperti yang mereka kenal. Kemudian para inisiat diberi nama baru sebagai anggota “Ordo”. Pada titik ini, anggota baru diperkenalkan dengan artefak yang disimpan di makam yang meliputi memorabilia Nazi, seperti satu set peralatan makan Hitler, lusinan tengkorak, dan berbagai macam peti mati dan kerangka.

Skull and Bones adalah dasar dari agen mata-mata OSS. Ada begitu banyak anggota perkumpulan rahasia di OSS sehingga lagu minum Yale “Lagu Whiffenpoof” menjadi lagu “tidak resmi” agensi juga.

Beberapa pria paling terkenal dan berkuasa di dunia yang masih hidup saat ini adalah “bonemen”. Di antara mereka adalah politisi lain, Senator Massachusetts John Kerry yang berarti bahwa pemilihan presiden 2004 bisa mengadu Tengkorak vs Tulang. Apa ini membuktikan? Bukan karena dunia dijalankan oleh masyarakat rahasia, tetapi karena lembaga politik di Washington dipenuhi oleh putra-putri orang super kaya yang menghabiskan masa kuliah mereka di universitas-universitas Ivy League.

Apakah Sayap Kanan Sudah Diambil alih?

Apakah Washington telah diambil alih oleh komplotan rahasia sayap kanan, dengan keluarga Bush sebagai kepalanya? Itulah kesimpulan logis dari buku American Dynasty karya Kevin Phillips yang menyediakan sebagian besar informasi untuk artikel ini.

Phillips, mantan penasihat utama pemerintahan Nixon dan tokoh terhormat di Partai Republik, menggigit tangan yang memberinya makan dan mengungkapkan fakta tentang bagaimana pemerintah AS beroperasi yang biasanya disembunyikan dengan baik. Tapi gambaran yang dia buat tentang Washington tidak sepenuhnya akurat.

Phillips pada dasarnya percaya bahwa dinasti Bush telah menjadi semacam “kerajaan” berdasarkan keturunan yang merebut kekuasaan di Washington. Tetapi ini menunjukkan bahwa ada sistem yang lebih demokratis dan sekelompok politisi yang lebih responsif terhadap kepentingan nyata rakyat biasa di AS untuk direbut. Phillips gagal untuk mengenali bagaimana sisa pembentukan Washington termasuk Partai Demokrat, yang dianggap sebagai “oposisi” untuk pialang kekuasaan Republik diatur untuk melayani kepentingan yang sama dan mempertahankan status quo.

Ambil pertanyaan tentang Irak. Selama delapan tahun antara dua kepresidenan Bush, Bill Clinton melakukan perang militer dan ekonomi di negara yang sama mematikannya. Sekitar 1 juta warga Irak tewas di antara dua Perang Teluk karena sanksi ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didukung oleh AS yang dilanjutkan oleh pemerintahan Clinton tanpa ragu-ragu. Kenyataannya, pergeseran Clinton menuju “perubahan rezim” sebagai tujuan di Irak membuka jalan bagi sikap Bush Jr. yang lebih agresif.

Pada isu-isu penting lainnya, catatan Clinton sebenarnya di sebelah kanan Bush Sr. Papa Bush mungkin menginginkan “reformasi” kesejahteraan, misalnya, tetapi butuh Bill Clinton dan Demokrat untuk mewujudkan undang-undang bencana yang melemparkan jutaan orang lebih dalam ke kemiskinan. Keluarga Bush mungkin salah satu wajah paling jelek dari sistem. Tapi mereka hanya bagian dari pembentukan politik di AS yang berkomitmen untuk mempromosikan kepentingan orang kaya dan berkuasa. Perjuangan kita untuk menghentikan Bush Jr. berarti menantang seluruh tatanan korup di Washington dan di seluruh AS

Perpisahan Dengan Donald Rumsfeld, Penjahat Perang Yang Mengerikan
Information

Perpisahan Dengan Donald Rumsfeld, Penjahat Perang Yang Mengerikan

Perpisahan Dengan Donald Rumsfeld, Penjahat Perang Yang Mengerikan – Rumsfeld lahir di Chicago pada tahun 1932 dan dibesarkan di pinggiran kota yang makmur di utara kota. Setelah lulus dari Princeton, ia bertugas di Angkatan Laut selama beberapa tahun, dan pada saat ia berusia 30 tahun, ia terpilih menjadi anggota Kongres dari Illinois.

Perpisahan Dengan Donald Rumsfeld, Penjahat Perang Yang Mengerikan

impeachbush – Presiden Richard Nixon dapat didengar di rekaman Oval Office-nya mengatakan dengan kagum bahwa Rumsfeld adalah “bajingan kecil yang kejam. Anda bisa yakin akan hal itu.” Mantan Menteri Luar Negeri Henry Kissinger kemudian menggolongkan Rumsfeld sebagai “fenomena hebat” dan “fenomena khusus di Washington: politisi-birokrat penuh waktu yang terampil di mana ambisi, kemampuan, dan substansi menyatu dengan mulus.”

Baca Juga : Maafkan Bush dan Mereka yang Menyiksa

Rumsfeld selamat dari Watergate untuk melayani di pemerintahan berikutnya sebagai kepala staf Presiden Gerald Ford, dengan Dick Cheney sebagai wakilnya. Kemudian, pada usia 43 tahun, ia diangkat menjadi menteri pertahanan untuk pertama kalinya. Salah satu tindakan Rumsfeld yang paling menonjol adalah partisipasinya dalam penciptaan dan promosi “Tim B,” sebuah proyek CIA khusus untuk menantang perkiraan badan tersebut tentang kekuatan Soviet.

Dipenuhi dengan ideolog-ideolog kanan-keras, Tim B dapat diprediksi sampai pada kesimpulan yang sangat mengkhawatirkan dan sebagian besar fantasi: Ekonomi Soviet tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa, seperti halnya sistem senjatanya, dan siap menyerang Barat setiap saat. Rumsfeld sendiri kemudian berkata, “Salah satu peristiwa paling signifikan dalam kehidupan dewasa saya adalah perpindahan besar-besaran kekuasaan dari Amerika Serikat ke Uni Soviet.” Integritas intelektual Tim B dan etosnya dapat dinilai dari fakta bahwa Uni Soviet runtuh dan menghilang pada tahun 1991.

Setelah kekalahan Ford tahun 1976 oleh Jimmy Carter, Rumsfeld menghabiskan sebagian besar dari dua setengah dekade berikutnya di tingkat atas perusahaan Amerika, menjalankan berbagai perusahaan besar. Dia, bagaimanapun, tetap terlibat dengan kebijakan luar negeri AS, yang paling terkenal melakukan beberapa perjalanan ke Baghdad untuk bertemu dengan pemimpin Irak Saddam Hussein atas nama pemerintahan Reagan, bahkan ketika Irak menggunakan senjata kimia selama Perang Iran-Irak.

Menurut kabel AS yang tidak diklasifikasikan tentang salah satu pertemuan, “Hussein menunjukkan kesenangan yang nyata” dan sesi itu akan “terbukti bermanfaat lebih luas bagi postur AS di kawasan itu.” Saddam juga memperingatkan bahwa invasi ke Lebanon oleh Suriah dan Israel berbahaya, karena itu berarti “yang lain akan didorong untuk menyerang dan menduduki negara-negara yang lebih lemah. Kekacauan dan ketidakstabilan akan terjadi.” (Khususnya, kunjungan akrab Rumsfeld terjadi setelah kejahatan di mana Saddam kemudian dihukum dan dieksekusi.)

Rumsfeld kembali ke Departemen Pertahanan dengan terpilihnya Presiden George W. Bush. Dengan banyaknya personel Tim B yang kembali berkuasa, seharusnya diperkirakan bahwa kasus perang dengan Irak akan terdiri dari kepalsuan mengigau yang serupa dan memang demikian. Rumsfeld sendiri berbohong dengan cara yang sangat menggelegar dalam wawancara akhir tahun 2002:

Satu-satunya cara [senjata pemusnah massal Irak] akan ditemukan, dalam pandangan saya, secara efektif adalah jika Anda menemukan orang-orang yang terlibat di dalamnya yang bersedia datang dan berbicara dengan Anda tentang hal itu, dan memberi tahu Anda di mana mereka berada.

Terakhir kali para inspektur masuk, begitulah yang terjadi. Dua menantu Saddam Hussein membelot, pergi ke Yordania, dan berita itu keluar dan mereka memberi tahu ke mana para inspektur ini bisa pergi mencari, mereka pergi dan mencari, dan mereka menemukan senjata pemusnah massal.

Kenyataannya, dua menantu Saddam sebenarnya membelot ke Yordania pada tahun 1995. Segera setelah itu, Irak menyerahkan cache dokumen tersembunyi tentang program WMD tahun 1980-an tetapi tidak ada senjata yang sebenarnya.

Dan salah satu orang Irak, Hussein Kamel, yang menjalankan program untuk ayah mertuanya, secara khusus mengatakan kepada PBB, CIA, dan bahkan di CNN bahwa Irak tidak lagi memiliki senjata pemusnah massal. Ini, tentu saja, ternyata sepenuhnya benar. Jadi pelajaran dari kisah Rumsfeld adalah kebalikan dari apa yang dia klaim: Irak bisa berhasil menyembunyikan potongan kertas dari inspektur, tapi hanya itu.

Kemudian, dalam memoar Rumsfeld “Dikenal dan Tidak Diketahui”, dia akan mengklaim bahwa AS secara efektif benar tentang masalah WMD. John Nixon, seorang analis CIA yang menginterogasi Saddam setelah dia ditangkap, mengatakan dia termotivasi oleh “omong kosong” dalam buku-buku seperti Rumsfeld untuk menulis sendiri untuk meluruskan. Catatan Rumsfeld tentang isu-isu lain selama tahun-tahun Bush hampir sama.

Dia menyetujui sebuah memo yang menjelaskan metode penyiksaan tahanan mana yang diizinkan sambil bertanya mengapa militer hanya akan membuat mereka berdiri selama empat jam setiap kali, mengingat bahwa “Saya berdiri selama 8-10 jam sehari.”

Pada tahun 2006, Rumsfeld secara pribadi memuji Ayad Allawi, yang pernah menjadi perdana menteri sementara Irak beberapa tahun sebelumnya. Allawi, kata Rumsfeld, “memiliki baja di punggungnya. … Dalam hal berurusan dengannya, dia hebat.

Dia bisa membuat keputusan dan dia akan menendang beberapa fanny untuk mengimplementasikannya, dan Anda merasa senang tentang itu. ” Jurnalis Seymour Hersh telah menulis bahwa Allawi adalah pembunuh bayaran Saddam selama tahun 1970-an, membunuh para pembelot Irak di Eropa. The New Yorker juga melaporkan bahwa ada “desas-desus yang terus-menerus” bahwa Allawi secara pribadi telah mengeksekusi tujuh tahanan sebelum menjabat di Irak.

Kejatuhan Rumsfeld akhirnya terjadi ketika Partai Republik kehilangan kendali atas Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat dalam pemilihan paruh waktu 2006. Bush harus tampil seolah-olah dia sedang membuat perubahan, dan Rumsfeld dikorbankan.

Saat pensiun, Rumsfeld menghabiskan waktu di rumah liburannya sebelum perang di Chesapeake Bay di Maryland. Tepat, itu dijuluki “Gunung Misery” dan pernah dimiliki oleh seorang spesialis dalam “melanggar” budak yang tidak patuh. Frederick Douglass dikirim ke sana pada usia 16 tahun untuk hukuman dan kemudian menulis, “Saya benar-benar hancur, berubah, dan bingung; hampir gila.”

Dan sekarang Rumsfeld pergi. Dalam sebuah pernyataan, keluarganya mengatakan, “Sejarah mungkin mengingatnya untuk pencapaian luar biasa selama enam dekade pelayanan publik … integritas yang dia bawa ke kehidupan yang didedikasikan untuk negara.” Ini mungkin benar untuk sejarah pendirian. Misalnya, hampir tidak ada detail tentang Rumsfeld yang muncul di obituari yang baru saja diterbitkan oleh New York Times. Tetapi semua orang harus ingat siapa Rumsfeld sebenarnya dan orang seperti apa yang Anda butuhkan untuk mencapai puncak kekuasaan Amerika.

Maafkan Bush dan Mereka yang Menyiksa
Information

Maafkan Bush dan Mereka yang Menyiksa

Maafkan Bush dan Mereka yang Menyiksa – Sebelum Presiden George W. Bush meninggalkan jabatannya, sekelompok konservatif melobi Gedung Putih untuk memberikan pengampunan kepada para pejabat yang telah merencanakan dan mengizinkan program penyiksaan Amerika Serikat. Organisasi saya, American Civil Liberties Union, menganggap proposal itu menjijikkan.

Maafkan Bush dan Mereka yang Menyiksa

impeachbush – Bersama delapan kelompok hak asasi manusia lainnya, kami mengirim surat kepada Tuan Bush dengan alasan bahwa pemberian grasi akan merusak supremasi hukum dan mencegah orang Amerika mengetahui apa yang telah dilakukan atas nama mereka.

Baca Juga : Buku George Bush Sr Mengungkapkan Dick Cheney Lebih Berbahaya Daripada Yang Diketahui 

Tetapi dengan rilis yang akan datang dari laporan dari Senat Select Committee on Intelligence, saya berpikir bahwa Presiden Obama harus mengeluarkan grasi, karena itu mungkin satu-satunya cara untuk menetapkan, sekali dan untuk semua, bahwa penyiksaan adalah ilegal. .

Bahwa para pejabat di tingkat tertinggi pemerintahan yang mengizinkan dan memerintahkan penyiksaan tidak diperdebatkan. Tuan Bush mengeluarkan perintah rahasia yang memberi wewenang kepada CIA untuk membangun penjara rahasia di luar negeri. CIA meminta otoritas untuk menyiksa tahanan di “situs hitam” itu. Dewan Keamanan Nasional menyetujui permintaan tersebut. Dan Departemen Kehakiman menyusun memo yang menyediakan program brutal dengan lapisan legalitas.

Organisasi saya dan yang lainnya telah menghabiskan 13 tahun untuk memperdebatkan pertanggungjawaban atas kejahatan ini. Kami telah menyerukan penunjukan jaksa khusus atau pembentukan komisi kebenaran dan rekonsiliasi, atau keduanya. Tapi panggilan-panggilan itu tidak diindahkan. Dan sekarang, banyak dari mereka yang bertanggung jawab atas penyiksaan tidak dapat diadili karena undang-undang pembatasan telah habis.

Untuk pujiannya, Obama menolak penyiksaan segera setelah ia menjabat, dan Departemen Kehakimannya menarik memorandum yang telah memberikan dasar untuk program penyiksaan. Dalam pidato tahun lalu di Universitas Pertahanan Nasional, Obama mengatakan bahwa “kami mengkompromikan nilai-nilai dasar kami dengan menggunakan penyiksaan untuk menginterogasi musuh kami, dan menahan individu dengan cara yang bertentangan dengan aturan hukum.”

Tapi baik dia maupun Departemen Kehakiman tidak menunjukkan keinginan untuk meminta pertanggungjawaban siapa pun. Ketika departemen melakukan penyelidikan, tampaknya tidak mewawancarai salah satu tahanan yang disiksa. Dan berulang kali menyalahgunakan hak istimewa “rahasia negara” untuk menggagalkan kasus yang dibawa oleh tahanan termasuk orang Amerika yang disiksa sebagai “pejuang musuh.”

Apa perbedaan antara ini pada dasarnya memberikan pengampunan diam-diam untuk penyiksaan dan secara formal mengampuni mereka yang mengizinkan penyiksaan? Dalam kedua kasus, mereka yang disiksa menghindari pertanggungjawaban.

Tetapi dengan pengampunan diam-diam, presiden membuka kemungkinan yang sangat nyata bahwa para pejabat akan menghidupkan kembali kebijakan penyiksaan di masa depan. Memang, banyak mantan CIA dan pejabat pemerintah lainnya terus bersikeras bahwa waterboarding dan bentuk penyiksaan lainnya adalah sah.

Jika militer kita menangkap seorang pemimpin senior Negara Islam yang diyakini memiliki informasi berharga, beberapa anggota Kongres tidak diragukan lagi akan menuntut agar interogator kita menggunakan metode biadab dan ilegal yang telah disangkal oleh pemerintahan Obama.

Pemerintahan Obama masih bisa mengambil tindakan untuk meminta pertanggungjawaban pejabat yang mengizinkan penyiksaan. Beberapa undang-undang pembatasan telah habis, tetapi tidak semuanya. Dan rilis laporan Senat memberikan cetak biru untuk penyelidikan kriminal, bahkan jika itu bukan tujuan komite intelijen.

Tapi mari kita hadapi itu: Mr Obama tidak cenderung untuk mengejar penuntutan tidak peduli seberapa besar kemarahan, di dalam atau luar negeri, atas pengungkapan karena dampak politik. Karena itu, dia harus mengambil alih keputusan ini.

Dia harus mengakui bahwa pejabat paling senior negara itu mengizinkan perilaku yang melanggar hukum dasar, dan membahayakan posisi kita di dunia serta keamanan kita. Jika pilihannya adalah antara pengampunan diam-diam dan pengampunan formal, yang formal lebih baik. Pengampunan eksplisit akan memberikan penanda, memberi sinyal kepada mereka yang mempertimbangkan penyiksaan di masa depan bahwa mereka dapat dituntut.

Obama dapat mengampuni George J. Tenet karena mengizinkan penyiksaan di situs hitam CIA di luar negeri, Donald H. Rumsfeld karena mengizinkan penggunaan penyiksaan di penjara Teluk Guantánamo, David S. Addington , John C. Yoo dan Jay S. Bybee untuk menyusun perlindungan hukum untuk penyiksaan, dan George W. Bush dan Dick Cheney untuk mengawasi semuanya.

Sementara gagasan pengampunan pre-emptive mungkin tampak baru, ada preseden. Presiden Abraham Lincoln dan Andrew Johnson mengampuni tentara Konfederasi sebagai langkah menuju persatuan dan rekonstruksi setelah Perang Saudara. Gerald R. Ford mengampuni Richard M. Nixon atas kejahatan Watergate. Jimmy Carter mengampuni para penentang wajib militer Perang Vietnam.

Tontonan pengampunan presiden kepada para penyiksa masih membuat perut saya melilit. Tetapi melakukan itu mungkin satu-satunya cara untuk memastikan bahwa pemerintah Amerika tidak pernah menyiksa lagi. Pengampunan akan memperjelas bahwa kejahatan telah dilakukan; bahwa orang-orang yang memberi wewenang dan melakukan penyiksaan memang penjahat; dan bahwa arsitek masa depan dan pelaku penyiksaan harus berhati-hati.

Penuntutan akan lebih disukai, tetapi pengampunan mungkin satu-satunya cara yang layak dan bertahan lama untuk menutup kotak penyiksaan Pandora sekali dan untuk selamanya.

Buku George Bush Sr Mengungkapkan Dick Cheney Lebih Berbahaya Daripada Yang Diketahui
Information

Buku George Bush Sr Mengungkapkan Dick Cheney Lebih Berbahaya Daripada Yang Diketahui

Buku George Bush Sr Mengungkapkan Dick Cheney Lebih Berbahaya Daripada Yang Diketahui – George Bush yang lebih tua bukanlah ayah pertama yang menyalahkan kesalahan putranya pada orang-orang jahat yang dia ajak bergaul, dan lawan dari pemanjaan ayah seperti itu selalu sama: sang putra memiliki pendapat penting tentang teman-teman yang dia pilih, terutama ketika dia kebetulan adalah presiden AS.

Buku George Bush Sr Mengungkapkan Dick Cheney Lebih Berbahaya Daripada Yang Diketahui

impeachbush – Kutipan pribadi dalam biografi baru George HW Bush , Destiny and Power: American Odyssey of George Herbert Walker Bush oleh Jon Meacham, menunjukkan bahwa dia tidak menyerah pada perjuangan panjangnya dengan sintaksis bahasa Inggris, atau mengabaikan perasaan protektifnya terhadap putranya dan penggantinya di Gedung Putih.

Baca Juga : Bush dan Blair Dinyatakan Bersalah Atas Kejahatan Perang Atas Serangan ke Irak

Ini adalah jendela publik lain ke dalam sebuah keluarga yang bergulat dengan warisan paling beracun dari kepresidenan Bush junior, invasi dan penyiksaan Irak, dan itu terjadi setelah serangkaian episode di jalur utama Partai Republik di mana Jeb Bush mencoba menghindari vonis definitif. pada eksploitasi kakak laki-lakinya. Baik ayah dan saudara laki-lakinya berusaha menciptakan jarak tanpa terlihat melempar anggota keluarga dekat ke bawah bus.

Bagi Bush Sr, dilema ini semakin menyiksa karena beberapa penasihat Gedung Putih yang sekarang dia kritik adalah mantan karyawan yang dia wariskan kepada putranya. Dick Cheney pernah menjadi menteri pertahanannya, dan Condoleezza Rice adalah seorang spesialis Rusia di Gedung Putih Bush pertama dan anak didik Brent Scowcroft, penasihat keamanan nasional dan teman senior Bush.

Keduanya adalah bagian dari sekelompok penasihat kebijakan luar negeri dan keamanan yang dikumpulkan Bush Jr selama kampanye pemilihan tahun 2000. Mereka menyebut diri mereka ” Vulcans “, bukan sebagai penghormatan kepada Spock, tetapi untuk menunjukkan bahwa mereka sama tangguhnya (atau seperti yang dikatakan Bush Sr, “besi”) sebagai dewa api Romawi.

Vulcan yang berkerumun di peternakan Texas Bush di Crawford juga termasuk mantan dan masa depan menteri pertahanan Donald Rumsfeld, dan orang yang akan menjadi wakilnya di Pentagon, ideolog neokonservatif terkemuka Paul Wolfowitz, serta mantan jenderal top Colin Powell, bersama dengan orang kepercayaan dekatnya, Richard Armitage.

Dua yang terakhir akan muncul sebagai merpati dalam pemerintahan Bush, tetapi pada saat itu, Cheney, Rumsfeld dan Rice juga dilihat sebagai perwujudan kontinuitas, tangan yang mantap di sisi kandidat presiden yang rentan terhadap tuduhan tidak berpengalaman. Namun, di bawah permukaan terbentang rencana untuk perubahan radikal sejak awal.

Bahkan sebelum 9/11, Bush yang lebih muda memimpin pemerintahannya ke arah yang sangat berbeda dari ayahnya. Sementara Bush Sr dan Scowcroft menghargai multilateralisme dan diplomasi, Gedung Putih George W mengangkat luar biasa Amerika ke tingkat yang baru, dengan antusias melemparkan keterikatan AS dengan komunitas internasional di atas api unggun.

Pemerintah menjauh dari pembicaraan Kyoto tentang perubahan iklim, dan menarik dukungan AS untuk undang-undang Roma yang membentuk pengadilan pidana internasional, melangkah lebih jauh dengan menyatakan bahwa itu akan “membatalkan tanda tangan” perjanjian itu .

Kecenderungan unilateralis ini jelas merupakan pilihan Bush yang lebih muda. Begitulah yang dia maksudkan sejak awal untuk membuat kebijakan luar negerinya berbeda dari ayahnya. Dan karakteristik inilah yang membuat respons AS yang sangat tidak stabil dan terlalu luas ketika serangan 9/11 datang. Tidak ada keraguan bahwa Cheney dan Rumsfeld diberi lebih banyak lisensi dan otoritas daripada hampir semua pendahulu mereka begitu “perang melawan teror” dimulai. Cheney tentu saja adalah wakil presiden paling kuat di zaman modern, dengan staf yang besar dan tegas, sesuatu yang menjadi perhatian khusus Bush Sr.

Cheney dan Rumsfeld menggunakan kekuatan mereka yang lebih besar untuk meracuni arus informasi ke meja presiden tentang Irak dan senjata pemusnah massalnya. Wakil presiden bahkan melakukan perjalanan berulang kali ke markas CIA di Langley untuk menggertak analis agar menghasilkan lebih banyak laporan hawkish, sementara Rumsfeld’s Pentagon menyedot “bukti” yang sangat meragukan dari pengasingan Irak dan pekerja lepas ideologis. Tetapi, seperti yang diakui oleh ayah yang selalu pemaaf dalam buku Meacham, Presiden Bush-lah yang mengizinkan Cheney mengembangkan kerajaannya sendiri.

“Saya pikir mereka melebih-lebihkan itu. Tapi itu bukan salah Cheney. Ini salah presiden,” kata Bush Sr. “Uang berhenti di situ,” tambahnya, sebagai balasan atas usahanya sendiri untuk menyebarkan kesalahan atas kegagalan kepresidenan putranya. Mungkin wahyu paling mengkhawatirkan yang muncul dari biografi Bush yang baru adalah ingatan pria tua itu bahwa ketika Cheney menjadi menteri pertahanannya, dia telah menugaskan sebuah studi tentang berapa banyak senjata nuklir taktis yang diperlukan untuk melenyapkan divisi Pengawal Republik Saddam Hussein.

Rupanya jawabannya adalah 17, meskipun kesimpulan yang lebih mendalam adalah bahwa Cheney adalah sosok yang lebih berbahaya daripada yang diketahui siapa pun. Ini menambah bobot pelaporan oleh Seymour Hersh di New Yorker bahwa Cheney juga mempertimbangkan penggunaan penghancur bunker nuklir hasil rendah terhadap fasilitas pengayaan uranium bawah tanah Iran. Semakin banyak kita mendengar tentang pemerintahan George W Bush, semakin jelas bahwa kerusakan global yang ditimbulkannya bisa menjadi lebih buruk.

1 2 3